JEPARA (SUARABARU-ID) – Protokol kesehatan harus diperkuat dan diperketat dilingkungan kantor pemerintahan, fasilitas kesehatan dan juga klaster industri yang ada di Jepara. Pasalnya telah telah mulai banyak kasus yang muncul di unit kerja pemerintah, rumah sakit dan puskesmas. Bahkan mulai juga merambah klaster industri.
Dari penelusuran data 72 warga Jepara yang terinfeksi virus corona yang diumumklan oleh Juru Bicara Satgas Penaganan Covid-19 Jepara Muh Ali pada tanggal 5 Juanuari 2021 didapat informasi, terdapat manajemen sebuah pabrik dan eksportir mebel. Ia warga negara Indonesia asal Hongkong. Juga terdapat karyawan PLTU Tanjungjati B.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SUARABARU.ID, pada pabrik yang sama juga terdapat 3 orang yang terinfeksi Covid-19. Dua adalah WNI asal Tingkok dan 1 warga lokal. “ Untuk warga lokal saat ini dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Jepara,” ujar sumber SUARABARU.ID.
Dari data yang diumumkan semalam juga didapat informasi banyaknya terjadi penularan dalam keluarga dan serta menculnya kasus baru yang semakin menyebar.
Terkait dengan temuan klasus baru semua akan dilakukan penelusuran kontak erat. “Bagi siapapun yang terdaftar memiliki kontak erat, akan dilakukan tes. Disamping itu satgas juga akan memperkuat trecing, testing treatment” ujar Muh Ali
Prokes Salah Satu Kunci
Terkait dengan peningkatan kasus dan munculnya klaster baru, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, S.Sos, MM, MH yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jepara mengajak semua fihak untuk benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. “Ajakan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan akan terus disampaikan sampai pandemi ini hilang. Termasuk saat vaksin telah ada,” ujarnya.
Ia juga berharap semua pengelola satuan pendidikan mulai PAUD-TK sampai perguruan tinggi yang ada di Jepara untuk memedomani surat edaran, baik oleh Gubernur maupun oleh Bupati Jepara. “Kami mengajak para pengelola sekolah untuk terlibat dalam menyosialisasikan gerakan prokes kepada orang tua dan juga siswa disemua materi pembelajaran jarak jauh” ujar Edy Sujatmiko.
Hadepe