MAGELANG, (SUARABARU.ID)– Warga di tiga desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang harus mengungsi karena aktivitas Gunung Merapi semakin meningkat. Tiga desa yang warganya harus mengungsi tersebut yakni di Desa Paten, Ngargomulyo dan Keningar.
“Dari tiga desa tersebut satu desa lainnya yakni Desa Keningar sebenarnya tidak masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi. Namun, masyarakat dari Desa Keningar tersebut memilih untuk mengungsi dengan alasan takut ancaman bahaya Merapi,” kata Camat Dukun, Amin Sudrajad di sela-sela memantau evakuasi 300 warga Dusun Babadan 1, Desa Paten, Selasa (25/1).
Amin mengatakan, dari sembilan dusun yang ada di tiga desa tersebut, dua diantaranya hingga saat ini belum mengungsi dan masih proses musyawarah tingkat desa.
Kedua dusun yang warganya belum mengungsi dan sebenarnya masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi tersebut, yakni Dusun Babadan 2, Desa Paten dan Dusun Batur Ngisor,Desa Ngargomulyo.
“Warga dari Dusun Babadan 2 dan Batur Ngisor akan segera mendapatkan sosialisasi dari BPKTG Jogjakarta tentang bahaya erupsi Merapi,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa hari lalu sebanyak 127 orang warga Desa Ngargomulyo telah kembali ke pengungsia di tempat evakuasi akhir ( TEA) Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan.
Sedangkan, 300 orang warga Dusun Babadan1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang pada Selasa (5/1) kembali ke pengungsian di Tempat Evakuasi Akhir ( TEA)
Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan.
“Mereka harus kembali mengungsi, karena Gunung Merapi meningkat aktivitas vulkaniknya,” kata Amin.
Amin mengatakan, sebagian besar warga yang mengungsi tersebut termasuk dalam kelompok rentan, yakni para lansia, anak-anak, ibu hamil dan balita.
Sebelumnya, para warga Dusun Babadan 1 tersebut sejak 6 November lalu telah mengungsi ke TEA Banyurojo. Namun, karena rasa jenuh dan Merapi tidak kunjung erupsi, mereka kembali ke rumahnya pada 14 Desember lalu.
Pada proses evakuasi tersebut melibatkan personel dari BPBD Kabupaten Magelang, TNI Polri, dan sejumlah kelompok relawan.
Sedangkan untuk mengangkut para pengungsi, menggunakan dua unit truk milik Kodim 0705/Magelang, satu unit mobil patrol Kodim 0705/ Magelang, mobil ambulance dari beberapa pemerintah desa sekitarnya, serta menggunakan mobil pribadi.
Yon