KUDUS (SUARABARU.ID) – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan naik selama libur akhir tahun. Meski demikian, Pertamina menjamin stok BBM di seluruh wilayah Jawa Tengah aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan Pertamina adalah menyiapkan sebanyak 47 SPBU kantong di wilayah Jawa Tengah. SPBU Kantong tersebut terutama di kawasan tempat wisata diperkirakan melonjak.
“SPBU kantong tersebut dengan menyiagakan truk tangki penuh BBM di sekitaran SPBU, meski stok BBM di SPBU tersebut masih mencukupi. Jadi, saat stok mulai hampir habis, pengisian BBM oleh truk tangki tersebut langsung dilakukan,”kata Arya dalam preskon yang digelar secara virtual, Selasa (22/12).
Selain menyiapkan SPBU kantong, PT Pertamina (Persero) di Regional Jawa Bagian Tengah juga telah menyiagakan stok BBM jenis Gasoline hingga 12.600 Kiloliter (KL) per harinya. Jumlah tersebut naik sebesar 8 persen dari rataan harian normal yaitu 11.750 KL per hari.
Namun, jika dibandingkan hari raya natal dan tahun baru 2019, jumlah tersebut berada 11 persen di bawah rataan harian tahun lalu yaitu sebesar 14.000 KL. Menurut Arya, penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline natal dan tahun baru kali ini diakibatkan pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Arya mengatakan, langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi lonjakan konsumsi BBM terutama di sekitar tempat wisata jelang hari raya natal 2020 dan tahun baru 2021 nanti.
“Walaupun pandemi masih melanda Indonesia dan global, namun Pertamina tetap mengaktifkan SATGAS Natal dan Tahun Baru yang telah dimulai semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 10 Januari 2021,” katanya.
Pengaktifan SATGAS kali ini sebagai upaya antisipasi kesiapan stok BBM dan LPG jika terjadi peningkatan aktifitas masyarakat. Disebutkan, konsumsi produk lainnya seperti BBM jenis Gasoil, Pertamina Jawa Bagian Tengah memprediksi akan terjadi penurunan sebesar 11 persen yaitu dari 5.700 KL menjadi 5.100 KL per hari.
“Penurunan ini diperkirakan akan terjadi mengingat pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi oleh sektor industri akan libur selama natal dan tahun baru,” ujarnya.
Sementara itu, produk LPG diperkirakan masih sama dengan SATGAS di tahun sebelumnya yaitu ada peningkatan sebesar 10 persen untuk LPG jenis PSO (3kg) dan 11 persen untuk LPG Non Subsidi atau Non PSO.
“Peningkatan tertinggi LPG kami prediksi akan terjadi di tanggal 22 Desember 2020 jelang Hari Raya Natal dan 29 Desember 2020 jelang tahun baru. Namun, tentunya kami menghimbau kepada konsumen agar menyiapkan stok LPG di beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi kesediaan stok di pangkalan kami,” jelasnya.
Tm-Ab