blank
BERSHOLAWAT - Pengasuh Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Kabupaten Magelang, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) saat mengisi acara DPRD Kota Tegal Bersholawat. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Meski masa pandemi, pengajian, sholawatan harus tetap berjalan meski harus dengan protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), pengasuh Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Kabupaten Magelang saat mengisi acara di DPRD Kota Tegal Bersholawat, Sabtu (1912/2020).

Setelah beberapa kali mengalami perubahan tempat, Kegiatan DPRD Kota Tegal Bersholawat akhirnya dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD Jalan Pemuda Kota Tegal.

Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro menyampaikan, pelaksanaan DPRD bersholawat untuk meningkatkan ibadah di tengah pandemi covid-19

“DPRD Kota Tegal Bersholawat mestinya dilaksanakan di luar gedung tapi karena masih pandemi pelaksanaan diurungkan,” kata Kusnendro.

Setelah melalui rapat internal pihak DPRD bersama Sekwan acara akan dialihkan ke Lembaga Pemasyarakatan. Namun, oleh Kanwil Pemasyarakatan Jawa Tengah tidak berkenan karena masih dalam masa pandemi. Akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan di ruang paripurna dengan mengundang para yatim piatu menghadirkan KH M Yusuf Chudlori dari Magelang.

KH M Yusuf Chudlori menyinggung adanya beberapa jenis sholawat dan manfaat terkait. “Induk sholawat adalah, Solallahu ala Muhammad,” kata Gus Yusuf Chudlori.

Di masa pandemi covid-19 sangat penting untuk membaca sholawat Tibil Qulub tiga kali setelah salat selain menjalankan prokes bisa menangkal covid. Menangkal covid-19 dengan meningkatkan imun tubuh dan imun iman melalui sholawatan secara Istiqomah.

“Di surga menurut Yusuf Chudlori yang tertulis dalam surga sebelah kanan adalah Allah dan disebelah kiri tertera tertulis Salallohu ala Muhammad,” tutur Gus Yusuf.

Mengapresiasi kepada DPRD dan Pemerintah Kota Tegal yang sudah menghidupkan anak-anak untuk mengaji. Menurut dia, agama Islam adalah agama yang cinta damai dan rahmatan lil alamin.

“Jangan karena pandemi pengajian tidak jalan, jangan karena pandemi sholawatan berhenti. Meski dengan protokol kesehatan sholawatan, pengajian harus tetap dilaksanakan,” pungkas Gus Yusuf.

Nino Moebi