WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pertimbangannya mengapa perayaan Natal Tahun 2020 dan penyambutan malam Old and New Year 2021 ditiadakan, dibahas dalam rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral (Linsek). Rakor digelar Sabtu (19/12) di aula Sanika Satyawada Mapolres Wonogiri.
Pertimbangannya, karena konidisi pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 tak juga surut. Ada trend penyebaran dan yang terpapar makin meluas dan bertambah. Juga karena korbannya makin meningkat, serta adanya peningkatan status Kabupaten Wonogiri kini dipetakan sebagai zona merah.
Di sisi lain, penguburan jenazah secara protokol kesehatan (Prokes) pencegahan wabah virus corona oleh Satgas Pemakaman Tim Coivid di Kabupaten Wonogiri, jumlahnya terus bertambah dan menjadi sebanyak 106 kasus.
Sementara itu, momentum perayaan Nataru dikhawatirkan dapat berpotensi memicu terjadinya klaster baru penularan wabah virus corona.
Lilin Candi
Kasu Bag Humas Polres Wonogiri, Iptu Suwondo, dan Paur Sub Bag Humas Aipda Iwan Sumarsono, menyatakan, Rakor Linsek digelar dalam rangka mempersiapkan Operasi Lilin Candi Tahun 2020, untuk pengamanan Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Hadir dalam Rakor Linsek ini, Kapolres AKBP Chistian Tobing, Dandim 0728 yang diwakili Kasdim Mayor (Inf) Nurul Muthahar, Waka Polres Kompol Edi Wibowo, Kabag Ops Kompol Agus Pamungkas, Kabag Ren Kompol Hadijah Sahab, Kabag Sumda Kompol Sugeng Dwiyanto, Pasiops Kodim 0728 Lettu (Inf) Toto Mardoyo. Berikut para Kasat bersama para Pejabat Utama (PJU) Polres Wonogiri.
Juga hadir Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dokter Adhi Dharma, Kepala Kantor Kementerian Agama Wonogiri yang diwakili Hariyadi, Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Haryanto, Kepala Satpol- PP Waluyo, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) yang diwakili Anton Haryanto, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sutopo Broto beserta utusan dari Gereja. Yakni Heru dari Gereja St Yohanes Rasul, Pendeta Asung Prabowo dari GKN, Pendeta Iron Saputro (GKJ Eka Kapti), Pendeta Wahyu Kriswanto (GSPII) dan Pendeta Steffanus Mulyadi (GBI Bulusulur).
Sebanyak 106 Jenazah
Kepala Dinkes Dokter Adhi Dharma, menyatakan, dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 yang masuk kategori luar biasa, menjadikan Kabupaten Wonogiri kini masuk dalam zona merah. Dalam paparannya, Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, sampai kini Satgas Pemakaman Tim Covid Wonogiri telah memakamkan sebanyak 106 jenazah yang dikuburkan secara prosedure pencegahan Covid-19.
Hariyadi dari Kemenag Wonogiri, menyebutkan, untuk ibadah kebaktian Natal, dilaksanakan di gereja dengan mempertimbangkan jumlah jemaat maksimal 50 persen dari kapasitas. Dilakukan mematuhi Prokes dan berkoordinasi dengan Gugus Covid.
Ikut memberikan paparan, Kepala Satpol-PP Waluyo, Ketua FKUB Sutopo Broto dan perwakilan dari gereja. Heru, dari Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul Wonogiri, menyatakan, perayaan Nataru tidak digelar. Umat diserukan untuk merayakannya di rumah masing-masing.
Pospam Nataru
Dalam kesempatan itu, Kasdim, menyatakan siap membantu jajaran kepolisian dalam pengamanan Nataru. Berkaitan dengan kebijakan Pemkab Wonogiri yang menutup objek wisata dan area publik, Kapolres berkata: ”Kami dapat lebih fokus melakukan pengamanan gereja.”
Semua gereja di Kabupaten Wonogiri yang akan digunakan untuk ibadah kebaktian Natal dan Tahun Baru, akan disterilkan sebagai pemberian jaminan keamanan, dan diwajikan mematuhi Prokes pencegahan Covid-19.
Polres Wonogiri akan mendirikan Pospam di tepi ruas Jalan Murtipranoto Kabupaten Wonogiri, tepatnya di depan Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul. Juga mengaktifkan Pos Pantau yang lokasinya di samping Toserba Baru pada tepi ruas Jalan Protokol Kota Wonogiri.
Bambang Pur