blank
Korban meninggal di tempat pemandian air hangat dievakuasi aparat kepolisian dan relawan BPBD. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Seorang kakek bernama Ngadio (80), warga Sruni Desa Kelurahan Jaraksari Wonosobo, Jumat (18/12), sekitar pukul 08.00 WIB, ditemukan sudah tak bernyawa di lokasi pemandian air hangat Tegalsari Garung Wonosobo.

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan AK melaporkan tengah malam korban berangkat dari rumahnya menuju ke lokasi kejadian untuk mandi. Tempat tersebut memang biasa digunakan warga sekitar untuk mandi malam hingga pagi hari.

“Sebagai lokasi pemandian air hangat, tiap tengah malam hingga pagi, tak sedikit warga dari berbagai daerah, datang ke tempat tersebut untuk mandi. Konon jika mandi di situ, bisa menghilangkan rasa capek dan menyembuhkan kulit gatal,” terangnya.

Salah satu warga setempat, kisah Zulfa, pagi-pagi mendapati korban sudah dalam kondisi meninggal di tempat tersebut. Diduga korban mandi sebelum menghembuskan nafas terakhir. Kakek tersebut ditemukan dalam kondisi seorang diri.

Langsung Dievakuasi

blank
Setelah berhasil dievakuasi korban diserahkan ke pihak keluarga di Sruni Desa Jaraksari Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Mendapat laporan ada orang meninggal dunia di tempat pemandian air hangat, pihaknya langsung mengirim relawan BPBD ke tempat kejadian perkara (TKP). Relawan BPBD bersama warga setempat melakukan evakuasi korban mulai pukul 09.40 WIB hingga jam 10.25 WIB.

“Saksi begitu tahu ada warga meninggal dunia langsung melapor ke aparat Desa Tegalsari. Aparat desa langsung meneruskan laporan ke Camat dan Polsek Garung. Laporan tersebut disampaikan ke BPBD untuk segera melakukan evakuasi korban secara bersama-sama,” sebutnya.

Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan medis dari Puskesmas Garung, tidak ada tanda-tanda penganiayaan dalam peristiwa tersebut. Diduga korban meninggal karena usia sudah tua dan malam hari mengalami kedinginan. Tidak ada kerugian material dalam peristiwa tersebut.

“Setelah dievakuasi dan diperiksa secara medis korban langsung diserahkan pihak keluarga di Sruni Desa Kelurahan Jaraksari. Keluarga selanjutnya langsung melakukan pemakaman di pekuburan umum setempat. Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah murni,” ungkapnya.

Muharno Zarka-Wahyu