blank
KETERANGAN - Brigjen Pol (Purn) Oneng Subroto didampingi Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono dan Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi memberi keterangan kepada wartawan. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Melonjaknya pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tegal, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono menutup kembali semua tempat hiburan dan tempat wisata yang ada di wilayahnya.

Penutupan dilakukan melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Tegal Nomor 443/023 tertanggal 2 Desember 2020. Dalam surat edaran ditujukan kepada pihak seluruh pengelola tempat hiburan seperti karaoke, spa, panti pijat, cafe dan tempat wisata se Kota Tegal. Surat Edaran tersebut berlaku mulai 2 Desember 2020.

“Penutupan sifatnya hanya sementara saja, lihat situasi dan kondisi. Kalau sudah relatif aman ya kita nanti kembalikan lagi,” kata Wali Kota Tegal, Dedy Yon usai menerima Liasion Officer (LO) Satgas Covid-19, Brigjen Pol (Purn) Oneng Subroto di Peringgitan Kamis (3/12/2020).

Terkait pemadaman lampu Dedy Yon mengatakan, bahwa pemadaman sifatnya hanya sementara saja. Pemadaman dilakukan di titik ruang publik saja untuk menghindari kerumunan.

Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Brigjen Pol (Purn) Oneng Subroto mengatakan, berada di Kota Tegal dalam rangka memonitor pelaksanaan penanganan Covid-19 di Kota dan Kabupaten se Jawa Tengah untuk mengetahui secara langsung apa yang telah dilakukan baik secara pengelolaan management operasional dan pendukung logistik serta anggaran. Hal agar kedepan penanganan lebih baik.

“Covid-19 di Kota Tegal Tahun ini bisa turun dan kalau bisa kita minta supaya bisa zero,” pinta Oneng Subroto.

Menurut Oneng Kota Tegal sudah baik, namun perlu digiatkan kembali terutama dalam rangka pencegahan karena menurut ahli kesehatan pencegahan itu lebih bagus dari pada pengobatan. Apabila sudah terpapar akan merepotkan semuanya baik tenaga kesehatan, warga, anggaran dan lainnya yang memerlukan ekstra.

Disinggung terkait penerapan PSBB Oneng menyampaikan, seperti yang presiden katakan, sekarang ini dua-duanya harus jalan. “Jadi istilah beliau rem dan gas. Kalau penanganan Covid-nya direm berarti masalah ekonominya harus di gas. Jadi harus seimbang. Covid tetap jalan ditangani, ekonomi juga tetap jalan,” pungkas Oneng.

Nino Moebi