BLORA (SUARABARU.ID) – Sudah lima hari berjalan, lima dari 16 kecamatan di Blora, Jawa Tengah, masih berstatus zona merah (zona resiko tinggi) pesebaran Covid-19, yakni Kecamatan Kunduran, Cepu, Jepon, Blora, Ngawen dan Todanan.
Enam kecamatan lainnya, masih dalam status zona orange (zona resiko sedang pesebaran Covid-19), terdiri Kecamatan Japah, Bogorejo, Tunjungan, Banjarejo, Jati dan Kecamatan Kedungtuban.
Lima kecamatan lagi, terdiri Kecamatan Kradenan, Sambong, Jiken, Kunduran, Randublatung, berstatus zona kuning (zona resiko rendah), beber pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Henny Indriyanti, Senin (30/11/2020).
Untuk pesebarannya pada Senin (30/11/2020), lanjut Heny, masih ngegas dengan tambahan 33 kasus baru Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sehingga total warga Kabupaten Blora yang positif terpapar 1.326 kasus.
Lonjakan kasus Covid-19 tergolong tinggi terjadi tiga hari lalu, Jumat (27/11/2020) sebanyak 51 kasus, sehingga Pemkab Blora terus mengingatkan warganya untuk tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes).
Sementara ini pasien yang meninggal dunia di kabupaten penghasil kayu jati bertambah satu orang pada Minggu (29/11/2020), sehingga jumlah warga meninggal yang terpapar virus corona menjadi 65 pasien.
“Hasil lab-swab test yang kami terima Senin ini, jumlah kasus baru bertambah 33 warga yang positif Covid-19,” tambah Henny.
Satu Desa 27 Orang
Ditambahkan Henny, meningkatnya kasus baru warga positif Covid-19, seiring bertambahnya program pemeriksaan swab test, sehingga kini keseluruhan berjumlah mencapai 9.653 sasaran swab.
Khabar menggembirakan, pasien yang sembuh berdasar hasil swab-lab polymerase chain reaction (PCR) sehari ini bertambah 34 orang, kini total pasien yang sembuh menjadi 908 orang, lanjut Henny Indriyanti.
Adapun saat ini terdata 14 pasien yang dirawat di rumah sakit, dan 257 pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri, dengan jumlah pemeriksaan swab sampai hari ini mencapai 9.543 sasaran, jelas pejabat Sekretaris Umum Sekda Blora.
Henny juga membenarkan, sebanyak 27 warga Desa Seso, Kecamatan Jepon, Blora, dinyatakan terpapar virus corona. Diduga kasus baru menular dari kegiatan pengajian bulanan rutin.
Menurut mantan Kepala Dinkes Kabupaten Blora, kasus baru itu terdeteksi setelah ada salah satu warga terpapar Covid -19, selanjutnya dilakukan contact tracing atau penelusuran kontak, dan ditemukan warga lainnya tertular virus corona.
“Kami sedang memantau secara khusus kasus baru pesebaran virus corona di Desa Seso itu, warga yang positif Covid-19 harus menjalani siolasi mandiri ketat,” jelas Henny.
Terpisah Kepala Desa (Kades) Seso, Ngatmin, membeber data jumlah warga yang terpapar Covid -19 hasil dari test swab yang dilakukan Puskesmas 27 warganya dinyatakan positif virus corona.
“Swab pertama 18 November 2020 terdata 11 orang positif virus corona, swab kedua 25 November 2020 ada 16 yang positif virus corona, jadi ada 27 warga kami positif Covid -19,” jelas Ngatmin.
Dampak dari penularan virus corona tersebut, menurut Kades Seso, kegiatan pengajian dihentikan sementara dan warga yang terpapar Covid -19 diharuskan karantina (isolasi) mandiri di rumah.
Pihak desa juga tanggap, langsung melakukan semprot disinfektan massal bersama anggota Polsek, Koramil dan petugas BPBD agar lingkungan desa steril virus corona.
Wahono-Wahyu