JAKARTA, (SUARABARU.ID) – Chief Operating Officer Bhayangkara FC Sumardji buka suara soal pencoretan salah satu pemainnya, Serdy Ephy Fano, dari skuat tim nasional Indonesia dan akan melakukan pembinaan agar mentalnya terbangun.
“Saya akan berupaya menyadarkan dan mengangkat mentalnya lebih baik dan lebih bagus lagi, agar kelak bisa jadi pemain bola yang punya kualitas dan mental yang baik. Mohon doa dan supportnya,” ujar Sumardji dalam keterangan resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, asisten pelatih tim nasional U-19 Nova Arianto mengatakan Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha Febrian dicoret dari pemusatan latihan (TC) di Jakarta karena berkali-kali membuat kesalahan.
Menurut Nova, keduanya terlambat latihan Senin pagi, tidak melakukan timbang badan pada pagi hari. Serdy dan Yudha bahkan diketahui baru kembali ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB.
Sikap Serdy dan Yudha membuat kecewa tim pelatih timnas U-19, termasuk pelatih kepala Shin Tae-yong yang memantau kegiatan para pemainnya dari Korea Selatan.
Lebih parahnya, pencoretan ini menjadi yang kedua bagi Serdy setelah pada pemusatan sebelumnya menjelang keberangkatan ke Kroasia. Ia dicoret karena alasan yang sama yakni terlambat latihan dan telat bangun pagi.
Padahal Serdy telah diberi kepercayaan lagi oleh pelatih Shin Tae-yong setelah kesalahannya terdahulu, untuk ikut TC di Jakarta. Dengan begitu, ia tak akan diboyong dalam rencana TC ke luar negeri.
Sebagai bapak yang mengasuh Serdy di klub, Sumardji juga meminta maaf atas sikap yang ditunjukkan anak asuhnya tersebut.
“Mohon maaf atas pelanggaran yang sudah dilakukan Serdy. Saya mewakili manajemen Bhayangkara tentu berharap kejadian ini tak terulang karena kami ingin Serdy bisa jadi punggawa timnas yang tangguh di posisinya,” kata dia.
Ant-Wahyu