MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sejak fasilitas olahraga di Gelora Sanden dibuka beberapa waktu lalu, hampir setiap hari fasilitas yang tersedia tersebut dimanfaatkan warga untuk berolahraga. Pengunjung paling banyak datang pada hari Minggu. Masyarakat menafaatkan lapangan sepak bola, bola basket, badminton, futsal, tenis, bola voli dan renang.
Kepala UPT Gelora Sanden Kota Magelang, Bayu Saputro mengatakan, yang dibuka antara lain Stadion Moch Soebroto, GOR Samapta, Tenis Indoor dan Outdoor serta Samapta Aquatic Stadium.
‘’Sejak awal pandemi Covid-19 sekitar akhir bulan Maret, semua fasilitas olahraga di kawasan Gelora Sanden ditutup. Selama itu pula kita hanya melakukan perawatan terhadap semua fasilitas yang ada, meski dari sisi anggaran ada penyesuaian,” ujarnya, kemarin.
Waktu itu, lanjutnya, pihaknya tidak mau mengambil risiko pada awal masa pandemi membuka fasilitas olahraga untuk umum. Meskipun banyak masyarakat yang kecewa, karena tidak bisa berolahraga di pusat olahraga yang berada di Kelurahan Kramat Selatan itu.
‘’Saat ingin membuka pun kita perlu mendapat izin lebih dulu dari satgas penanganan Covid-19. Alhamdulillah, akhirnya kita diizinkan beroperasi kembali per 1 Oktober 2020. Catatannya kita harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat,’’ tuturnya.
Sejak fasilitas olahraga ini dibuka lagi, kata Bayu, langsung masyarakat menyambut dengan antusias. Langsung banyak klub olahraga yang mengajukan diri memakai fasilitas tersebut. Sekarang aktivitas olahraga di beberapa fasilitas sudah penuh untuk latihan klub dan warga.
‘’Sekarang yang latihan sepak bola di stadion sudah banyak, tiap sore ada. Latihan di GOR juga sama, ada yang latihan bola basket, badminton, futsal dan bola voli. Termasuk di lapangan tenis indoor hampir tiap sore ada yang latihan,’’ terangnya.
Bayu menerangkan, meski sudah dibuka kembali namun waktu operasional dibatasi. Untuk sementara jam operasional 06.00-18.00, sedang untuk lapangan tenis bisa sampai pukul 20.00. Karena orang yang berlatih relatif terbatas.
‘’Jumlah orang yang latihan pun kita batasi, maksimal 50 orang. Kalau lebih dari ketentuan itu dikurangi orangnya atau dibubarkan. Yang berlatih harus dalam keadaan sehat, dilihat dari pengecekan suhu,’’ terangnya.
Penulis : Prokompim/kotamgl
Editor : Doddy Ardjono