SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pendidikan adalah hak setiap anak, tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang ditetapkan oleh PBB pada tanggal 20 November 1989. Sejak itu setiap tahun diperingati sebagai Hari Anak se – dunia. . Tema peringatan Hari Anak Sedunia Tahun 2020 adalah “Generasi Baru, Kreatif Mengunduh Ilmu”.
Kondisi pandemi Covid–19 dewasa ini, hampir sembilan bulan anak-anak belajar di rumah, bukan hal yang mudah. Perbedaan sistem, suasana dan tuntutan yang menjadikan anak harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan hak pendidikan nya. Ketidaksiapan baik pemerintah, orang tua dan anak itu sendiri pun menjadikan hambatan anak bisa mendapatkan hak pendidikan nya secama maksimal. Demikian dikatakan dalam rilis yang disampaikan oleh Tsaniatus Solihah, Direktur Pendidikan Yayasan Anantaka.
Yayasan yang konsen pada masalah pendidikan anak ini, Jumat (20/11) mengawali rangkaian kegiatan dengan talkshow di radio. Selanjutnya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A)Kota Semarang, Jaring Mimpi, Rumpin Bangjo, dan Forum Anak Kelurahan Kemijen mengadakan kampanye publik.
Ika,panggilan akrab Tsaniatus Solihah menambahkan, tema itu diambil untuk memberikan informasi kepada sekolah, masyarakat dan pihak terkait agar dapat mendampingi dan membekali anak-anak kreatif dalam memanfaatkan segala potensi yang ada baik teknologi, Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia untuk mendukung pembelajaran dan tumbuh kembang mereka. Anak-anak bisa belajar banyak tidak hanya tentang pelajaran di sekolah tetapi juga hal-hal yang menjadi minat dan bakatnya.
Fasilitas yang ada di gawai bisa dimanfaatkan lebih maksimal, mengingat kreatif dalam pembelajaran, bisa dilakukan di mana pun dan dengan siapa pun yang nyaman untuk anak-anak.
“Sudah tidak saat nya lagi kita mengeluh tentang pembelajaran daring . Bagaimana kita bisa memaksimalkan pembelajaran daring untuk menjadikan media belajar yang efektif dan meningkatkan kreativitas anak ”, tambah Ika.
Rangkaian acara Hari Anak Se – dunia dimulai dari 20 November 2020 sampai 15 Desember 2020, meliputi talkshow radio dan berbagai acara untuk memberikan ruang ekpresi dan meningkatkan kreativitas anak-anak di empat lokasi yaitu di Gunung Brintik, Johar, Gunungsari dan Kemijen.
semarangkota.go.id
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri,SH,MM mengatakan, meskipun pandemi melanda, kemudahan teknologi dapat menjadi solusi untuk pemenuhan hak tersebut. Salah satunya adalah dengan adanya kebijakan pembelajaran daring lewat Simajar.semarangkota.go.id, platform pembelajaran resmi dari Dinas Pendidikan Kota Semarang. Ruang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bentuk Muatan Lokal dalam pembelajaran daring.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah antara lain membuat system pembelajaran daring dengan berbagai tekonologi yang dikembangkan dan kemudahan serta dispensasi yang diberikan, partisipasi orang tua dituntut, mereka harus menjadi guru di rumah. Guru sendiri memiliki beban ganda karena harus menyiapkan pembelajaran yang tidak seperti biasanya dengan banyak tuntutan inovasi untuk mempermudah pembelajaran.
“Keluhan pun kita dengar dimana-mana, dari guru, orang tua bahkan anak sendiri pun yang sudah merasa sangat bosan dan stress dengan pembelajaran daring. Namun kita tahu bahwa sampai hari ini pandemi belum berakhir, kasus positif covid masih diangka lebih dari 500 di Kota Semarang yang artinya Semarang masih dalam Zona Merah dan tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.” kata Gunawan Saptogiri.
humaini
CP : Tsaniatus Solihah (085-876179406)