BLORA (SUARABARU.ID) – Tim Inafis Polres Blora, Jawa Tengah, menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) sumur gali lokasi tewasnya Nardi (59), warga Keluarahan Tegalgunung, Kecamatan Kota Blora, Selasa (10/11/2020).
Sementara itu Unit Reskrim Polsek Kota Blora, juga telah memeriksa sejumlah saksi, terkait tewasnya Nardi yang mayatnya ditemukan sudah membiru kaku dalam sumur gali milik H. Sidik itu.
“Hasil pemeriksaan tim medis tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan, namun kami tetap melakukan penyelidikan, atas tewasnya Nardi,” jelas Kapolsek Kota Blora, AKP Joko Priyono.
Dijelaskan Kapolsek Kota Blora, kejadian berawal dari laporan H. Sidik (63), warga RT-13/RW-01 Kelurahan Tegalgunung Kecamatan Blora, bahwa Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIB saat akan menyiram tanaman terong di samping rumahnya, dia melihat di dalam sumur ada tubuh terapung.
Sidik langsung menghubungi tetangganya, dan melapor pada ketua rukun tetangga (RT) setempat, atas kejadian yang baru dilihatnya di dalam sumur sebelah rumahnya itu.
Kabar terus menyebar dan gegerlah warga RT-13/RW-01 Kelurahan Tegalgunung, bahkan informasi adanya sesosok mayat terapung di dalam sumur gali masuk ke Mapolsek Kota Blora.
Mendapati laporan tersebut, anggota piket Polsek Blora bersama tim Inafis Polres, petugas BPBD dan petugas medis puskesmas Kota Blora mendatangi TKP.
Sesampainya di lokasi, petugas gabungan langsung melakukan evakuasi dan olah TKP. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengangkat jenazah korban dari dalam sumur.
Dua Hari
Hasil pengecekan oleh tim medis bersama tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres serta dari ciri fisik, diketahui korban adalah Nardi, salah satu warga RT-13/RW+01 Kelurahan Tegalgunung.
“Setelah tim gabungan berhasil melakukan evakusi, kami serahkan jenazah kepada keluarga korban,” terang AKP Joko Priyono.
Hadil pemeriksaan medis dari tim kesehatan Puskesmas bersama tim Inafis dan BPBD, lanjut Kapolsek Kota Blora, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya unsur penganiaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
AKP Joko Priyono menambahkan, dari keterangan keluarganya, korban sudah lama mengidap penyakit asam lambung.
Meski begitu, pihaknya belum bisa mamastikan apakah korban bunuh diri atau tidak, sehingga sedang melakukan langkah-langkah penyelidikan. “Korban sudah lima tahunan menderita sakit asam lambung. Tapi selama ini korban belum pernah melakukan percobaan bunuh diri,” jelas Kapolsek Kota Blora
Ditambahkan AKP Joko Priyono, hasil pemeriksaan tim medis bahwa korban sudah dua hari berada di sumur, jadi ini sama dengan penjelasan keluarga kalau Nardi pergi dari rumah sejak Senin (9/11/2020).
“Isteri Nardi, pemilik sumur dan sejumlah tetangga kami minta keterangannya sebagai saksi,” pungkad Kapolsek Kota Blora.
Wahono-trs