Diterpa angin kencang, pohon peneduh jalan di ruas jalan Kajen, Giripurwo, Kota Wonogiri, patah dan menimpa mobil.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana angin kencang terjadi di Kota Wonogiri. Menyebabkan pohon patah dan patahannya menimpa mobil. Kejadiannya berlangsung Senin petang (9/11), di Lingkungan Kajen, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Sebelumnya, di lokasi terpisah, pohon roboh telah menutup ruas Jalan Perkutut III, Lingkungan Cubluk RT 1/RW 4, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kota.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, pohon patah karena angin kencang tersebut, terjadi di ruas jalan depan Rumah Sakit Bersalin (RS) Dokter Suhari, Lingkungan Kajen, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Lokasinya arah selatan Kantor Bupati Wonogiri.

Tidak ada korban jiwa, tapi  menyebabkan kerusakan pada mobil pikap jenis Grand Max. ”Bagian atap dan kaca depannya rusak dan pecah, karena tertimpa patahan pohon,” jelas Bambang Haryanto. Tim piket siaga bencana BPBD Kabupaten Wonogiri, langsung melakukan penanganan ke lokasi bersama warga masyarakat.

Personel Piket
Penanganan yang dilakukan oleh personel piket BPBD Kabupaten Wonogiri dan warga masyarakat, berlangsung Pukul 18.35 sampai dengan Pukul 19.10. Dari hasil penyelidikan sementara pemicu patahnya pohon tersebut, disebabkan karena ada bagian batang yang lapuk.

Pohon yang roboh diterpa angin kencang ini, telah menutup ruas jalan Perkutut III di Lingkungan Cubluk RT 1/RW 4, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kota.

Untuk penanganan di ruas Jalan Perkutut III Lingkungan Cubluk, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, dilakukan warga setempat. Ketika pohon yang roboh ke jalan disingkirkan, hubungan darat kembali normal.

Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan Tahun 2020. Sebagian besar wilayah Indonesia, memasuki periode awal musim hujan mulai akhir Bulan Oktober-Nopember 2020.

Menyongsong datangnya musim penghujan, akan terjadi anomali cuaca di musim pancaroba. Ini menandai pergantian musim kemarau ke penghujan di Tanah Air. Dimana kondisi hujan tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Pancaroba
Pada masa pancaroba peralihan musim ini, perlu diwaspadai kemunculan potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat atau petir, angin kencang, puting beliung, sampai terjadinya fenomena hujan es.

Warga masyarakat membantu personel piket siaga bencana BPBD, melakukan penanganan pohon patah yang menimpa mobil.

Prakiran cuaca di Kabupaten Wonogiri, selama sepekan ke depan, terhitung mulai Selasa (10/11) sampai dengan Senin (16/11), diprediksikan pada siang hari cerah berawan, suhu rata-rata 31 derajat Celcius. Kelembaban udara mencapai 80 persen.

Angin bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 10 KM per jam. Kemudian pada malam hari, cerah berawan, suhu 26 derajat Celsius, kelembaban udara 70 persen. Angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 10 KM per jam.

 

Bambang Pur