blank
Tiga remaja mabuk jamur kotoran sapi

JEPARA (SUARABARU.ID)- Tiga remaja ini harus berurusan dengan Satpol PP Jepara, usai berbuat onar dan meresahkan warga Desa Tegal Sambi, Kecamatan Tahunan, pada Selasa (2/11/2020) pagi. Setelah dimintai keterangan ternyata mereka Nge-flay (mabuk), setelah mengkonsumsi magic mushroom atau jamur yang berasal dari kotoran sapi.

Tiga orang remaja yang diamankan tersebut, masing-masing inisial TKW, warga Bulu, Jepara, JEP (Tegal Sambi) dan AC (Mulyoharjo). Saat dibawa ke Satpol PP, AC masih tidak sadarkan diri lantaran diduga keracunan jamur.

Salah satu angggota Satpol PP Jepara Ridhuan mengatakan, sebelumnya sejumlah warga Tegal Sambi memberikan laporan ke Satpol PP Jepara, terkait keberadaan remaja- tersebut. Mereka yang berada di Lapangan Sepak Bola Tegal Sambi, Tahunan, Jepara langsung diamankan Satpol PP.

Menurut Ridhuan, tiga remaja tersebut diketahui telah mengkonsumsi jamur kotoran sapi (magic mushroom). Jamur dengan nama latin Psilocybe cubensis biasa tumbuh di kotoran sapi dan bisa menimbulkan efek berbahaya karena bisa meracuni yang mengkonsumsinya. Menurut keterangan, mereka menikmati jamur kotoran sapi, pada Senin (2/11/2020) malam. Efeknya sampai pagi harinya, mereka masih merasakan.

Bahkan salah satu di antara sempat menimbulkan masalah. Satu remaja itu bahkan mengamuk dan melakukan tindakan-tindakan tak terkontrol. Pada malam kejadian itu, warga bahkan sempat mengamankan yang bersangkutan.

“Jadi kami tadi mendapatkan laporan dari warga. Ada tiga remaja di lapangan Tegal Sambi, dalam kondisi mabuk jamur. Kami datang menjemputnya, dan melakukan tindakan-tindakan seperlunya,” ujar Ridhuan.

Meskipun matanya terbuka, remaja ini seperti tidak sadarkan diri. Menurut JEP, mereka sebelumnya mengkonsumsi jamur tlethong yang dicampur dengan mie instan. Setelah makan bersama, AC malah tak terkendali, dan mengamuk. Warga kemudian mengambil tindakan dengan mengikatnya.

“Saya sempat pulang setelah melihat teman saya fly tak terkendali. Namun kemudian balik lagi ke lapangan Tegal Sambi. Lalu dibawa ke sini,” ujar JEP yang mengaku sudah tidak bersekolah lagi.

Selanjutnya 3 remaja tersebut, dibawa ke Kantor Satpol PP Jepara untuk dimintai keterangan dan pembinaan. Selain mencoba menghubungi pihak orang tua dari masing-masing anak, Satpol PP Jepara juga menghubungi pihak petinggi desa.

Hadepe / ua

blank