blank
Relawan BPBD Kudus saat berusaha membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat sungai. foto:Ant/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah guna menghindari kemungkinan terjadinya banjir menyusul curah hujan mulai meningkat.

“Selagi cuacanya masih memungkinkan untuk mengambil sampah di sepanjang aliran sungai, mari masyarakat bergotong-royong membersihkan aliran sungai agar tidak mudah terjadi banjir,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Budi Waluyo, Senin (2/11).

Ia mencatat banjir yang diakibatkan limpasan air sungai, salah satu faktornya akibat tersumbat sampah yang menggunung sehingga debit air sungai yang meningkat mengakibatkan air melimpas dan menggenangi pemukiman warga.

Selain itu, beberapa waktu lalu juga mengakibatkan tanggul sungai jebol karena tidak mampu menahan debit air yang begitu besar.

“Hujan yang mulai mengguyur Kota Kudus, ternyata sudah mengakibatkan banjir di Desa Bulung, Kecamatan Jekulo,” ujarnya.

Penyebabnya, kata dia, karena adanya sampah ranting pohon bercampur batang pohon pisang serta sampah lainnya sehingga berdampak aliran air sungai tidak lancar, kemudian melimpas dan menggenangi pemukiman warga setempat.

Masyarakat di sekitar aliran sungai maupun tanggul juga disarankan untuk memangkas pohon-pohon bambu atau lainnya yang dinilai terlalu lebat.

Hal tersebut, kata dia, ditujukan untuk mencegah ranting patah dan masuk ke aliran sungai sehingga menghambat arus air saat terjadi banjir atau kenaikan pada debit air di sebuah sungai.

“Harus segera dipangkas sebelum hujan membuat batang dan bonggolnya ambruk ke sungai,” ujarnya.

Desa yang kerap menjadi langganan limpasan banjir karena adanya sampah ranting, yakni Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo dan Desa Bulung, Kecamatan Jekulo.

Ant-Tm