KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 8 rumah warga Dusun Pesimpar RT 05 RW 04 Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kebumen bakal segera direlokasi. Kedelapan rumah tersebut terdampak tanah bergerak akibat hujan deras belum lama ini.
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz saat meninjau lokasi tanah bergerak di Desa Grenggeng, Senin, 2 November 2020 sore menyatakan, Pemkab akan segera merelaokasi rumah warga yang erdanak tanah bergerak. “Segera kita relokasi agar warga yang terdampak segera pindah,”tegas Yazid Mahfudz.
Bupati menuturkan, tiga rumah terdampak akan dipindahkan ke tanah milik desa. Sedangkan lima rumah lainnya pindah ke lokasi baru.”Tanah yang longsor itu ditukar guling dengan tanah desa. Sedangkan yang tiga lagi punya lahan sendiri di tempat lain. Tapi bangunannya kita yang bangun,”ujar Yazid Mahfudz .
Bupati meminta, setelah seluruh rumah direlokasi, Pemerintah Desa Grenggeng dan masyarakat agar menanami lokasi longsong dengan tanaman keras untuk mencegah gerakan tanah dan agar tidak longsor lagi.
Saat meninjau tanah bergerak di Desa Grenggeng itu Bupati didampingi Kepala Bappeda Puji Rahayu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Teguh Kristiyanto, peneliti Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Karangsambung Ir Chusni Ansori MT dan Kades Grenggeng Eri Listiawan.
Sementara itu Peneliti Utama BIKK LIPI Karangsambung, Chusni Ansori membeberkan tanah longsor di Desa Grenggeng bukan likuefaksi. Tetapi merupakan longsor biasa atau tanah bergerak. Sebab jika likuefaksi biasanya penyebabnya karena ada guncangan misal gempa. Kalau longsor ini penyebabnya karena hujan deras.
Untuk jenis atau tipe longsorannya mendatar atau ke samping. Ini bisa dilihat dari pola di sekitar. Tanahnya merah karena merupakan lapukan pasir sedangkan di bawah ada formasi lempungan yang berfungsi sebagai bidang gelincir.
Komper Wardopo