SEMARANG (SUARABARU.ID)- Setelah berhasil memperoleh pendanaan, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) asal Kota Kudus melaksanakan pemaparan laporan kemajuan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tahun 2020 bidang penelitian melalui Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan persaingan PTN dan PTS seluruh Indonesia pada Sabtu (10/10) secara virtual.
PKM yang dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan prestasi perguruan dalam pemeringkatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam sambutan pembukaan, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof drh Aris Junaidi Ph D mengatakan bahwa, tujuan PKM adalah memandu mahasiswa menjadi pribadi-pribadi tahu dan taat aturan serta taat dengan regulasi, menjadi mahasiswa yang dapat membangun kebhinekatunggalikaan intelektual, dengan bentuk kegiatan dan luaran PKM 5 bidang di Era Pandemi Covid 19 dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan dan dilakukan secara daring.
“Kita ketahui bersama bahwa tujuan PKM ini adalah untuk memandu mahasiswa menjadi pribadi-pribadi yang tahu aturan, yang taat aturan, yang taat dengan regulasi, menjadi mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan juga objektif, kooperatif dalam membangun kebhinekatunggalikaan intelektual, bentuk kegiatan dan luaran yang kita harapkan dalam PKM ini adalah penyesuaian bentuk kegiatan dan luaran PKM 5 bidang di Era Pandemi Covid 19 ini, semua PKM 5 bidang dikerjakan dalam kurun waktu 2 bulan dan dilakukan secara daring.” tutur Bapak Aris Junaidi.
Pada kesempatan tersebut, Tim PKM P terdiri dari tiga mahasiwa jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP), yaitu Isa Mahendra sebagai ketua tim, dengan anggota I Lia Mahrita, dan anggota II Desi Dwi Irvaviana serta dengan Dosen Pembimbing Ir Dewi Larasati MSi.
Judul PKM P yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI adalah Karakteristik Gelatin-Ektrak Daun Katuk dan Potensinya Sebagai Edible Coating antibakteri dan antioksidan pada Sosis. Menurut Isa Mahendra, lapisan plastik yang membungkus produk sosis mengandung zat yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit, ditambah lagi pembungkus plastik membuat sosis menjadi cepat rusak karena adanya kerusakan oksidatif maupun mikrobiologis.
Menanggapi permasalahan tersebut, diperlukan adanya lapisan pembungkus sosis yang lebih aman dan memberikan daya simpan sosis yang lebih tahan lama, seperti penggunaan gelatin-ekstrak daun katuk yang mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan sebagai edible coating (lapisan yang dapat dimakan) pada sosis.
Dengan adanya edible coating gelatin-ekstrak daun katuk akan membantu para produsen sosis meningkatkan daya simpan produk tanpa bahan kimia berbahaya dan sebagai pengetahuan pada masyarakat agar lebih selektif dalam memilih produk pangan yang aman dikonsumsi.
Saiful Hadi-Wahyu