JAKARTA (SUARABARU.ID) – Pelatih kepala AC Milan Stefano Pioli menegaskan bahwa ia dan skuatnya tidak memikirkan soal rentetan nirkalah timnya, melainkan hanya fokus kepada upaya untuk menyongsong pertandingan berikutnya.
Milan menghantam Sparta Praha 3-0 dalam pertandingan kedua Grup H Liga Europa di Giuseppe Meazza, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).
Hasil itu membuat Milan menorehkan catatan nirkalah dalam 23 pertandingan sejak sepak bola di Italia dan Eropa dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19.
“Kami tak sedikitpun memikirkan soal rentetan itu, kami hanya fokus kepada pertandingan berikutnya,” kata Pioli selepas pertandingan kontra Sparta dilansir dari laman resmi UEFA.
Alih-alih membicaran soal rentetan nirkalah, Pioli malah lebih bangga dengan keberhasilan ia dan skuatnya membayar lunas nama besar Milan yang punya tradisi gemilang di Italia maupun di Eropa pada masa lampau.
“Beberapa bulan yang lalu banyak orang berpikir kami adalah tim jelek dan sekarang kami membuktikan sebaliknya,” katanya.
“Milan adalah tim besar dengan tradisi fantastis dan kami harus bisa tampil di lapangan dengan ambisi yang setara itu semua,” ujar Pioli menambahkan.
Kendati tampak menang dengan skor meyakinkan 3-0, Pioli menegaskan bahwa pertandingan kontra Sparta tidak berlangsung semudah hasil akhirnya.
“Rahasia kami adalah kerja keras. Para pemain selalu berlatih dengan keras, mereka bukan saja bagus tetapi sebuah tim yang padu dan semua itu memudahkan saya sebab semua orang siap menjalani instruksi yang diminta,” kata Pioli.
“Saya pikir kami tampil sangat baik malam ini. Dari luar tampaknya mudah, tapi percayalah tidak ada pertandingan mudah di kompetisi Eropa,” pungkasnya.
Atas kemenangan itu, Milan menanjak ke puncak klasemen Grup H dengan koleksi enam poin penuh memanfaatkan Lille (4) yang ditahan imbang tamunya Celtic (1) dalam laga lain.
Milan selanjutnya akan menjamu Lille di pertandingan ketiga, Kamis (4/11) pekan depan, tetapi empat hari sebelumnya mereka bakal berjibaku untuk mempertahankan posisi puncak Liga Italia Serie A saat bertandang ke markas Udinese.
Ant/Muha