WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Desa Lengkong Garung Wonosobo selama ini dikenal sebagai Desa Wisata Paralayang. Sebelum ada pandemi Covid-19, event nasional Paralayang acap digelar di desa yang berada di kaki Gunung Kembang dan Gunung Sindoro itu.
Tingkat kemiringan Bukit Sikekep untuk start dan lapangan desa setempat untuk finish sangat cocok dan mendukung bagi para atlet Paralayang guna memacu andrenalinnya. View dan udara di atas bukit juga sangat pas untuk olah raga super ekstrem ini.
Bukit Sikekep yang punya ketinggian 1.200 meter dari permukaan air laut (dpl) itu akan terus dikembangkan sebagai arena sport tourism (wisata olah raga) di Wonosobo. Sarana prasarana sebagai desa wisata alam pun musti dilengkapi.
Di hadapan Calon Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo M Albar, warga Desa Lengkong ke depan meminta sarana jalan masuk desa butuh diperbaiki agar wisatawan mudah masuk di arena wisata Paralayang. Sebab, jalan yang ada kini sudah dalam kondisi rusak.
“Saat ini juga belum ada akses internet gratis. Karena itu, Pemkab Wonosobo harus bisa memfasilitasi pemasangan wifi gratis agar wisatawan dan warga setempat dapat berselancar di dunia maya secara leluasa,” pinta salah satu warga Lengkong.
Terus Berinovasi
Afif Nurhidayat mengapresiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lengkong yang punya kesadaran tinggi untuk mengembangkan desanya menjadi Desa Wisata Sport Tourism. Karena tidak semua desa di Wonosobo punya tempat wisata alam yang bagus.
“Anugerah alam dan pemandangan alam yang indah ini layak disyukuri. Warga harus mampu merawat dan mengembangkan potensi wisata yang ada,” tegas Afif ketika bersilaturahmi dengan sejumlah warga Lengkong Garung Wonosobo.
Masalah pembangunan jalan masuk tempat wisata, pihak Pemerintah Desa Lengkong bisa menganggarkan dari Dana Desa. Jika nanti masih kurang, bisa dibackup dari dana APBD Pemkab Wonosobo. Warga dan pemerintah harus bersama-sama membangun potensi wisata desa yang ada.
“Sebagai daerah berjuluk smart city (Kota Pintar), Pemkab Wonosobo harus menyediakan fasilitas wifi gratis di tempat-tempat wisata, termasuk di Desa Wisata Paralayang Lengkong ini,” harap politisi yang pernah jadi Ketua DPRD Wonosobo itu.
Gus Albar menambahkan, sebagai Desa Wisata Paralayang, warga Lengkong harus bisa sebaik mungkin melayani dan menyambut wisatawan yang datang. Warga juga musti bisa menyediakan aneka wisata kuliner dan oleh-oleh khas Desa Lengkong sebagai sarana pendukung keberadaan Desa Wisata Paralayang.
Muharno Zarka-Wahyu