blank
Ketua BKOW yang juga Wakil Ketua I TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin (ketiga dari kanan) bersama Emma Rachmawati, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng (kedua dari kanan), berharap pelaku UKM meningkatkan nilai jual produknya. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) yang juga Wakil Ketua I TP PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, terus mendorong para pelaku UKM, dapat terus meningkatkan nilai jual produknya, sehingga hasil yang diperoleh pun menjadi lebih besar.

Istri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin ini menyatakan, para pelaku UKM mampu menghasilkan produk yang baik. Tinggal perlu ditingkatkan, baik dari sisi kualitas dan inovasinya, agar nilai jualnya meningkat.

”Di Jawa Tengah banyak penghasil kain batik, tetapi belum banyak yang ready to wear. Sehingga perlu terus untuk berinovasi dan berimprovisasi, agar nilai jualnya meningkat,” kata Nawal, pada acara Bincang Bisnis di rangkaian UKM Virtual Expo 2020, yang digelar di Aula Dinkop Jateng, Selasa (27/10/2020).

BACA JUGA : Tiga Pesan Penting Dokter Tirta untuk Pelaku UKM

Nawal mengakui, peran wanita pada UKM di Jateng sangat tinggi, yang ditunjukkan sebanyak 61,03 persen pelaku UKM adalah wanita, dengan beragam sektor.

”Yang terpenting, untuk memulai usaha memang yang pertama adalah berani atau action. Karena untuk selanjutnya, sambil jalan dapat terus belajar. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah percaya diri untuk memulai menghasilkan produk,” imbuh Nawal.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati mengakui, potensi UKM di Jateng sangat tinggi dalam produksi, namun masih kurang untuk ready to wear, sehingga Pemerintah Provinsi Jateng terus melakukan pelatihan dan pendampingan.

Emma mengungkapkan, saat ini Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng tengah melakukan pendampingan pada UKM batik Rembang, untuk berlatih cara membuat corak geometris. Karena jika dipadupadankan dengan corak yang ada, bisa memberikan nilai tambah produk.

”Di Lasem misalnya, di sana sudah ada pembatik, perancang, tetapi yang ready to wear juga masih kurang. Sehingga perlu juga kami lakukan pendampingan, agar produk batik mereka tidak sekadar kain, tetapi juga bisa jadi tas, sepatu, dan lainnya,” imbuh Emma.

Dia juga menyatakan optimistis, produk UKM di Jateng akan tetap diminati, dengan pangsa pasar tersendiri. Karena saat ini masyarakat semakin banyak yang beralih mencintai handmade dibandingkan produksi pabrikan.

Melihat Review
”Jangan takut bersaing. Sekarang orang lebih suka produk handmade. Contohnya Naruna Keramik telah dapat order senilai Rp 1,2 miliar dari Qatar, pada UKM Virtual Expo 2020 ini,” papar Emma.

Dalam kesempatan itu, Anastasya Andika atau Caca, youtuber dari Jateng menambahkan, saat ini media sosial sangat membantu untuk personal branding, hingga memperkenalkan dagangannya, terutama brand lokal. Dan kuncinya adalah kreativitas.

Caca mencontohkan, untuk produk makanan bisa dikemas dengan konten Mukbang dan review makanan, sehingga diharapkan bisa menggugah selera para follower.

”Apalagi kebiasaan kaum milenial saat ini, banyak yang sebelum membeli barang, selalu melihat review yang ada terlebih dahulu,” terang Caca.

Menurutnya, tidak harus menggunakan kamera yang mahal atau dengan editing yang rumit, karena kunci utama untuk mengawali masuk ke dunia Youtube yakni, konsistensi dalam menggunggah konten.

”Bisa dijadwalkan dua sampai tiga kali konten dalam seminggu dengan durasi konten bisa 30-45 menit. Yang terpenting, banyakin videonya, kemudian diikuti dengan munculkan ciri khas, agar mudah diingat,” pesan Caca.

Riyan