SEMARANG (SUARABARU.ID) – KPU Kota Semarang bersama pasangan calon (petahana) Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi – Ita) melakukan pertemuan untuk membahas teknis coblosan surat suara dengan tetap mengikuti standar protokol kesehatan (prokes).
Bertempat di kantor KPU Kota Semarang, Jalan Pemuda 175 Kota Semarang, Sabtu (24/10/2020), hadir dalam kesempatan tersebut pasangan calon Hendi – Ita, komisioner KPU Kota Semarang, serta perwakilan komisioner Bawaslu Kota Semarang.
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom, mengatakan kalau dalam pertemuan tersebut tak hanya membahas soal desain surat suara, formulir berita acara pemungutan, tekhnis penghitungan coblosan suara hingga penerapan prokes saja, pada pertemuan itu juga dibahas tentang alat bantu coblos bagi para pemilih berkebutuhan khusus.
“Yang utama di setiap TPS saat coblosan adalah menjamin protokol kesehatannya terlaksana, 3M harus diterapkan, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak, serta tempatnya harus disterilisasi. Selain itu, pemilih berkebutuhan khusus kami sediakan template braille bagi penyandang tuna netra dan disediakan KPU khusus dari karton,” kata Henry.
Dirinya menjelaskan, dari total 3.447 TPS yang ada di seluruh Kota Semarang akan disterilkan menggunakan disinfektan sebelum dan sesudah coblosan. Selain itu semua petugas juga diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, termasuk para pemilih yang masuk akan di jaga jaraknya dan di atur waktu masuknya saat dari luar TPS.
“Semua petugas tentunya dites rapid dan swab dulu, dan untuk pemilih kita beritahu untuk jaga jarak dan saat ke TPS pun dibuat jeda agar tidak bergerombol saat masuk. Bagi yang berkebutuhan khusus juga begitu, jikapun tidak memungkinkan mencoblos dengan alat bantu yang disediakan, maka bisa didampingi keluarganya, seperti pemilih lansia,” katanya.
Sementara itu, calon Wali Kota Semarang (petahana), Hendrar Prihadi (Hendi) mengapresiasi upaya KPU Kota Semarang dalam menyiapkan hari pemungutan suara 9 Desember mendatang.
“Saya meyakini KPU Kota Semarang telah mempersiapkan tekhnis pencoblosan dengan baik, dari mulai protokol kesehatan bagaimana hingga penerapannya saat hari H. Serta persiapan untuk memfasilitasi sedulur – sedulur difable bagaimana hingga untuk lansia dan seterusnya,” katanya.