blank
Presiden UEFA Aleksander Ceferin dalam foto arsip 3 Maret 2020. Ceferin optimistis putaran final Piala Eropa 2020 akan dapat diselenggarakan. Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Presiden UEFA Aleksander Ceferin optimistis putaran final Piala Eropa 2020 akan dapat diselenggarakan namun mengakui UEFA sedang mempertimbangkan sejumlah skenario akibat pandemi COVID-19.

Putaran final turnamen elit itu awalnya direncanakan berlangsung 12 Juni sampai 12 Juli, namun pada Maret 2020 diambil keputusan untuk menundanya sampai tahun depan.

“Tentu saja, saya akan mengatakan kepada Anda pada Februari bahwa Piala Eropa akan berlangsung normal dengan stadion-stadion yang penuh pada musim panas ini, namun semuanya berubah dalam waktu sebulan,” tutur dia seperti dikutip AFP.

“Jika Anda menanyakan kepada saya pada Februari apakah saya siap untuk pandemi yang akan menghentikan dunia, saya akan mengatakan Anda gila.”

“Namun sekarang kami telah mempersiapkan diri dengan baik. Kami lebih cerdas dan kuat dibanding tahun lalu, sebagaimana kami sekarang tahu bahwa apapun dapat terjadi,” tambah dia.

Sebagai langkah antisipasi, Ceferin mengatakan UEFA telah mempersiapkan diri untuk sejumlah skenario putaran final yang ditunda sampai 11 Juni – 11 Juli 2021.

Ia juga mengatakan arena pertandingan dapat dipangkas dari rencana semula 12 stadion, meski saat ini UEFA belum mempertimbangkannya secara serius.

“Kami mempertimbangkan bagaimana melaksanakannya dengan adanya penggemar, tanpa penggemar, atau dengan30, 50, atau 70 persen (kapasitas stadion),” tambah dia.

“Namun secara teori, kami dapat menyelenggarakan Piala Eropa di 12 negara, di 11, sepuluh, atau tiga negara, atau satu (negara),” kata Ceferin.

Ceferin mengakui ide menyelenggarakan Piala Eropa di sejumlah negara di benua itu merupakan simbol hal yang bagus, meskipun juga bukan pekerjaan mudah, meski tanpa pandemi.

Ide menyebar tempat pelaksanaan Piala Eropa merupakan buah pikiran pendahulunya, Michel Platini, dan Ceferin mengakui bahwa dirinya mungkin tidak akan mendukung ide seperti itu lagi.

Namun pria 53 tahun itu menegaskan, “Itu merupakan tantangan besar, namun saya yakin Piala Eropa akan dimainkan tahun depan.”

Ant/Muha