Tukar Sampah Jadi Rupiah, Kok Bisa ? Begini Ceritanya

TEMANGGUNG (SUARABARU.ID) – PT Pertamina mengajak masyarakat untuk memilah serta mengumpulkan sampah plastik dan dijadikan rupiah non tunai (tukar sampah) lewat aplikasi MyPertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Hal tersebut seperti yang terlihat pada peluncuran program ‘Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina’ di SPBU 4456213 Manding, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (8/10/2020) siang.

Anna Yudhiastuti selaku Unit Manager (UM) Communication, Relations, & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng – DIY mengungkapkan program tersebut merupakan sinergi kerja sama antara Pertamina dengan Pemkab Temanggung.

Adapun program tukar sampah menjadi rupiah tersebut diadakan adalah dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih dan terbebas dari sampah lewat pengelolaan sampah plastik yang dimulai dari warganya.

“Melalui program ini kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari aktivitas kita setiap harinya, khususnya sampah plastik botol minuman yang paling banyak ditemukan di tumpukan sampah,” jelas Anna.

Setiap penukaran 15 botol minuman plastik ukuran 1.500 ml atau 25 botol minuman plastik ukuran 600 ml, masyarakat dapat memperoleh uang non tunai Rp 500 dalam bentuk saldo MyPertamina yang juga terintegrasi dengan saldo LinkAja!

Hal itu tentunya berlaku kelipatan dan dapat digunakan untuk pembelian produk-produk Pertamina melalui MyPertamina.

“Dengan penukaran sampah menjadi pundi-pundi rupiah, masyarakat dapat merubah mindset-nya bahwa sampah yang apabila dikelola dengan baik, selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat juga bisa menguntungkan dengan menghasilkan pendapatan,” tambahnya.

Anna menjelaskan ada 8 titik SPBU di Temanggung yang dapat dijadikan lokasi penukaran sampah plastik bagi masyarakat.

“Di antaranya SPBU 4456204 Kawangan, SPBU 4456205 Parakan, SPBU 4456206 Bengkal, SPBU 4456208 Bulu, SPBU 4456209 Candiroto, SPBU 4456212 Nguwet, SPBU 4456213 Manding, dan SPBU 4456214 Ngadirejo,” terang Anna.

Lebih jauh Anna menuturkan sampah plastik yang terkumpul di SPBU akan disalurkan ke Bank Sampah milik Kabupaten Temanggung.

“Sampah plastik yang terkumpul akan diolah menjadi biji plastik maupun dijadikan prakarya di bank sampah, dengan demikian tumpukan sampah plastik di tempat pembuangan akhir (TPA) dapat jauh berkurang,” imbuh Anna.

Dirinya berharap Kabupaten Temanggung bisa dijadikan sebagai pilot project untuk program Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina dan dapat direplikasi ke daerah-daerah lainnya, khususnya yang berada di wilayah MOR IV Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

“Sebagai tahap awal akan kami evaluasi pelaksanaannya hingga akhir tahun 2020, apabila responnya positif maka program ini akan kami sebarluaskan ke daerah lainnya,” ujar Anna.

Dalam sambutannya, Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Pertamina. Menurutnya program yang dijalankan sangat kreatif, cerdas, dan bersinergi.

“Saya atas nama Pemkab bersama Dewan Sampah Temanggung siap mendukung program ini hingga berhasil,” kata Al Khadziq.