JAKARTA (SUARABARU.ID) – Joan Mir di Grand Prix Catalunya, Spanyol, Minggu, mencetak sejarah sebagai pebalap Suzuki yang naik podium tiga kali secara beruntun sejak capaian Kenny Roberts Jr pada 2000.
Pebalap yang menjalani tahun keduanya di MotoGP bersama Suzuki Ecstar itu, telah tampil konsisten di lima balapan terakhir dengan naik podium empat kali.
Ia finis runner-up di Grand Prix Austria dan finis P4 di Styria. Kemudian hattrick podium ia ciptakan setelah finis P3 dan P2 di Misano, dan runner-up di Catalunya.
Pebalap Spanyol itu kini melesat ke peringkat dua klasemen dengan jarak hanya delapan poin dari Fabio Quartararo yang merebut kembali pucuk pimpinan, setelah Andrea Dovizioso gagal finis di Catalunya.
Mir mengawali balapan hari itu dari P8, dan ia mengakui jika kualifikasi bukan kekuatan utama Suzuki saat ini.
“Balapan yang berat tentunya, karena kami selalu start dari baris ketiga dan di lap pertama kalian harus mengambil banyak risiko,” kata Mir, seperti dilansir laman resmi MotoGP.
“Aku mencoba untuk menyalip sebanyak mungkin pebalap di dua tikungan pertama dan ketika aku berada di belakang (Jack) Miller di lap pertama, dia selalu sangat kuat. Jadi aku di belakangnya mencoba tidak kehilangan banyak waktu,” ujarnya lagi.
“Dan ketika aku melihat setiap pebalap kehilangan banyak (performa) bannya, aku mencoba mengatur sedemikian rupa untuk membuat kecepatan yang baik dan memperbaiki posisi,” ujar Mir pula.
Mir mengaku bisa saja menang hari itu, jika masih ada satu lap tersisa untuk mengejar Quartararo yang finis 0,9 detik di depannya.
“Kemenangan hari ini sangat dekat, tapi Fabio hari ini melakukan tugas dengan luar biasa, dia menjaga bannya dengan sangat baik, dan pada akhirnya dia menang,” kata juara dunia Moto3 2017 itu.
Rekan satu timnya, Alex Rins yang masih memulihkan diri dari cedera bahu, melengkapi podium dengan finis ketiga hari itu, dan untuk pertama kalinya dua pebalap Suzuki naik podium sejak GP San Marino 2007.
Mir dan Rins akan menebar ancaman kembali ke balapan kandang Quartararo di Le Mans, Prancis, dua pekan mendatang. Suhu udara musim gugur akan menjadi salah satu tantangan di balapan seri kesembilan di kalender 2020 yang terdampak pandemi itu.
“Le Mans akan sangat sulit, karena suhunya. Motor ini tidak terlalu suka dingin dan di Le Mans kami semua akan sedikit kewalahan karena alasan itu,” ujarnya lagi.
“Tapi penting untuk melanjutkan ini, mencetak sebanyak mungkin poin dan memberikan 100 persen dan pada akhir balapan kita akan lihat,” kata dia pula.
Ant/Muha