SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pandemi Covid-19 membuat dunia usaha terkena imbasnya. Terhitung pertengahan Maret 2020, para pemilik usaha dipaksa bertahan dari kemungkinan terburuk. Salah satu pengusaha yang memiliki semangat pantang menyerah untuk tetap bertahan adalah H Mansur.
Pria 43 tahun itu harus melakukan strategi tarik-ulur agar usaha bengkel sepeda motornya tetap survive. Selama pandemi, Emha Motor, bengkelnya yang berlokasi di Prof Sudarto SH No 12 Tembalang (seberang Hutan Kampus Undip Semarang), terpaksa tidak melayani pelanggan. Emha Motor baru aktif lagi pada Juli lalu.
”Sebelum wabah virus corona, Emha Motor menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Namun, selama pandemi kami mengalami terjun bebas. Kini, kami pelan-pelan mulai bangkit,” ungkap H Mansur, kemarin. ”Kami berharap pandemi segera berlalu sehingga dunia usaha kembali normal seperti sedia kala,” imbuhnya.
Mantan technical service instructor PT Astra International Tbk Honda Semarang ini mengakui butuh kerja lebih keras untuk menutup pemasukan selama libur pandemi. Meski demikian, dia selalu optimitis. Pasalnya, Emha Motor merupakan bengkel umum modern yang mengedepankan servis lengkap.
”Kami juga menawarkan promo servis suka-suka dengan harga suka-suka. Kami buka Senin hingga Sabtu dari pukul 08.00 sampai 16.15 WIB,’’ ujarnya. ‘’Bisnis bisa kita kuasai kalau kita punya mental kuat, manajemen yang andal, strategi jitu, dan berprinsip modal bisnis bisa kita dapat dari kepercayaan konsumen,” tegas pengusaha yang tinggal di Pedurungan Kidul VIII/29, Semarang ini.
Menurut dia, bisnis otomotif adalah pasar potensial. Dengan mengedepankan pikiran positif dan enjoy dalam menyikapi bisnis, sebuah usaha dijamin bakal berkembang, Satu hal lagi, selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
”Prinsip Emha Motor adalah berusaha memberikan layanan terbaik dengan harga terjangkau. Kami pun menerima servis dari semua merek motor. Di samping servis, kami menyediakan suku cadang yang berkualitas,” tutur pemilik CV Mansgroup ini.
rr
