blank
AKSI - APETA Kota Tegal, menggelar akis menolak keberadaan KAMI di Tugu Yos Sudarso Jalan Pemuda Kota Tegal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Aliansi Pembela Tana Air (APETA) Kota Tegal, menggelar akis menolak keberadaan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) di wilayah Kota Tegal.

Aksi dilakukan oleh puluhan orang dengan membentangkan spanduk dan sarana pendukung seperti bendera merah putih di Tugu Yos Sudarso Jalan Pemuda Kota Tegal, Sabtu (12/9/2020).

Koordinator aksi Imam Kharomain dalam orasinya menyampaikan, satu-satunya aksi menyelamatkan Indonesia dengan solusi di saat kondisi pandemi seperti ini hanyalah persatuan dan kesatuan dari semua elemen masyarakat guna memberi dukungan yang kuat kepada pemerintah.

Sikap saling gotong royong dan bahu membahu, bersama-sama dalam rangka membantu pemerintah yang saat ini sedang bekerja keras mengatasi dampak dari pandemi Covid-19. “Kami menolak keras rencana deklarasi atau keberadaan dan segala bentuk langkah-langkah KAMI di Kota Tegal,” kata Imam.

“Kami sampaikan dengan memperhatikan Indonesia saat ini dalam keadaan kondusif, pemerintahan berjalan dengan baik dan Pancasila tetap utuh sebagai dasar negara,” tandasnya.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah dan sedang berupaya meningkatkan perekonomian negara di tengah pandemi Covid-19 dan tantangan lainnya. Sehingga apa yang menjadi tuntutan KAMI tidak berdasar dan tidak jelas.

“Kota Tegal khususnya merupakan kota dengan suasana aman, damai dan tentram yang menjunjung tinggi ideologi negara Indonesia. Kami tidak menginginkan hadirnya gerakan KAMI di Kota Tegal khususnya dan Indonesia tercinta pada umumnya,” pungkasnya.

Dalam aksi itu, selain berorasi dan menyatakan sikap, massa juga melakukan aksi teatrikal menolak keberadaan KAMI. Monolog oleh Apas Kapasi dengan judul, ‘”Apakah Kita Sudah Merdeka” dengan durasi 10 menit.”

Nino Moebi