blank
Meski malam hari, Babinsa Sertu Hanang Wahyu Siswanto dari Koramil 02/Selogiri Kodim 0728 Wonogiri, tetap aktif untuk memastikan serapan gabah berjalan lancar.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Meski waktu malam hari, personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) tetap aktif bekerja. Ini dilakukan, untuk memastikan serapan gabah hasil panenan petani ke Bulog, dapat berjalan lancar.

Penerangan Kodim (Pendim) 0782 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, saat ini para petani sawah di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, tengah melaksanakan kegiatan panen. Berkaitan ini, personel Babinsa memberikan pendampingan, untuk memastikan proses serapan Gabah Kering Panen (GKP) ke Bulog (Badan Urusan Logistik) berjalan lancar tanpa hambatan.\

Itu sebagaimana dilakukan oleh Babinsa Sertu Hanang Wahyu Siswanto dari Koramil 02/Selogiri. Bersama petugas Bulog dan Petugas Pertanian Lapangan (PPL), aktif secara langsung melakukan pendampingan. Selasa malam (11/3/25), melakukan pendampingan serapan panenan gabah milik petani Sujiono dan Supriyanto.

Panen di Desa Jaten dan Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, menghasilkan total gabah sebanyak 3.014 Kilogram (Kg). Hasil ini menjadi pencapaian yang membanggakan bagi petani setempat, sekaligus menandakan potensi pertanian yang baik di wilayah tersebut.

Kehadiran Babinsa dan perwakilan Bulog, memberikan dukungan penting bagi petani dalam memastikan gabah yang dipanen dapat terserap dengan baik dan efisien. Selama proses panen, Babinsa memiliki peran strategis dalam mendampingi petani. Terutama dalam memastikan serapan gabah kering panen ke Bulog berjalan lancar.

Bimbingan

Mereka tidak hanya bertindak sebagai pendamping, tetapi juga sebagai penghubung antara petani dan pihak terkait seperti Bulog. Babinsa turut memberikan bimbingan dan sosialisasi kepada petani, mengenai prosedur serta tata cara penyerahan gabah ke Bulog, agar sesuai standar yang ditetapkan.

Kerja sama antara Babinsa, petani dan Bulog, merupakan bentuk sinergi yang baik dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Pendampingan yang dilakukan bersama-sama tersebut, membuat proses serapan gabah menjadi lebih efektif dan efisien.

Sinergi atau kebersamaan yang terjalin, memperkuat koordinasi antara berbagai instansi di tingkat lokal, yang pada akhirnya berdampak positif bagi sistem pertanian. Pendampingan ini tidak hanya memastikan gabah petani terserap ke Bulog, tetapi juga memberikan manfaat lebih luas.

Petani mendapatkan kepastian terkait pembelian gabah dengan harga layak, yakni Rp 6.500 per Kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP), serta proses penyaluran yang lebih transparan.(Bambang Pur)