SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pandemi covid-19 yang masih belum berakhir, membuat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, terus mendorong terbentuknya Kampung Siaga Candi Hebat, di seluruh wilayah Kota Semarang.
Di sela-sela peresmian Kampung Siaga Candi Hebat RW 7 Srondol Kulon, Banyumanik, Senin (7/9/2020), Wali Kota yang biasa disapa Hendi itu menyatakan, program ini menjadi metode yang paling ampuh dalam rangka bertahan diri di tengah pandemi covid-19.
”Kampung Siaga Candi Hebat ini menghimpun kekuatan dari warga untuk warga. Metode ini menurut saya menjadi cara yang paling ampuh, warganya saling mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan, supaya kita bersepakat warganya sehat,” ujar Hendi.
BACA JUGA : Partai Golkar Targetkan Kemenangan 80 persen
Di dalam program ini, bukan hanya mengingatkan soal penggunaan hand sanitizer, cuci tangan dan cek suhu tubuh saja yang tersedia, namun juga menyediakan karantina secara mandiri, bagi warga yang kurang sehat.
”Jika nantinya tidak memadai lagi, warga dapat menggunakan rumah dinas atau rumah sakit yang dapat menyediakan karantina dan bantuan medis,” imbuh dia.
Karenanya, Hendi pun mengapresiasi warga kelurahan Srondol Kulon yang saling memberikan support kepada warga yang terpapar covid. Karena penderita covid yang dikucilkan oleh tetangga dan keluarga, biasanya membuat yang bersangkutan depresi. Ini yang menyebabkan imunnya menjadi lemah, dan umumnya tidak tertolong.
”Maka ketika ada laporan warga Srondol Kulon yang terkena covid, kemudian menjalani karantina dan mendapat support dari masyarakat sekitar, saya mengucapkan terima kasih,” puji Hendi.
Merasa Beruntung
Kampung Siaga candi hebat di Kelurahan Srondol Kulon menjadi kampung siaga ke-33 di Kecamatan Banyumanik. Hendi memperkirakan, program ini di Kota Semarang telah melebihi angka 300. Pihaknya berharap, program ini bisa diteruskan dan jumlahnya semakin bertambah.
Di sisi lain, Hendi juga menyampaikan apresiasinya kepada warga Kota Semarang, yang disebutnya sangat kondusif, saling memberikan support dan saling mendoakan di dalam menghadapi pandemi covid-19. Dicontohkannya, tidak ada kasus penolakan pemakaman jenazah Covid, dan demo karena tidak mendapatkan bantuan Covid.
”Coba ditanyakan sama Pak Wakapolsek, di daerah-daerah lain muncul masalah, ada yang demo karena tidak dapat bantuan, ada juga penolakan pemakaman jenazah penderita covid oleh warga. Tetapi saya beruntung, mempunyai sedulur-sedulur di Kota Semarang yang top markotop,” pungkas Hendi.
Dalam peresmian Kampung Siaga Candi Hebat itu, Pemerintah Kota Semarang dan Bank Jateng juga memberikan bantuan paket berupa sembako dan kursi roda, bagi difabel yang tinggal di wilayah Kelurahan Srondol Kulon.
Hery Priyono-Riyan