KUDUS (SUARABARU.ID) – Kebakaran hebat melanda sebuah gudang mebel milik Sunarto di Jalan Pramuka, turut Desa Wergu Kecamatan Kota Kudus. Gudang yang terletak persis di samping kantor PCNU Kudus tersebut ludes beserta isinya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, diperkirakan kerugian mencapai Rp 3 miliar.
Salah satu warga, Muhammad Ramadan, mengatakan awal melihat asap sekitar pukul 4.00 WIB. Kemudian dia melaporkan kepada pihak pemadam kebakaran kabupaten Kudus. “Pertama saya melihat ada asap, kemudian kita laporan ke (BPBD) sekitar jam 5 kurang damkar sudah datang,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (2/9).
Menurutnya, saat kejadian kondisi gudang dalam keadaan terkunci bagian gerbangnya. Petugas Damkar harus mendobrak pintu gerbang gudang untuk bisa memadamkan api.
Menurutnya, kebakaran juga merembet pada gedung LP Maarif PCNU Kudus yang kebetulan lokasinya bersebelahan. “Sekitar pukul jam 6 kurang api juga merembet ke gedung LP Ma’arif, ada barang yang terbakar, seperti AC dan kursi,” jelasnya.
Sementara, Komandan Regu (Danru) 3, Dinas Damkar dan Satpol PP Kudus, Nur Koyin mengatakan gudang mebel terbakar milik dari Sunarto. Awalnya kebakaran itu diduga dipicu dari kendaraan pikap yang mengalami konsleting. Dari kendaraan itu selanjutnya menjalar ke gudang mebel tersebut.
“Gudang mebel milik Haji Sunarto, untuk awal kami dapat laporan pukul 5.15 WIB setelah habis subuh. Awalnya dari korsleting mobil pikap di dalam sampai terus akhirnya menjalar sampai ke gudeng mebel,” kata Nur kepada wartawan saat ditemui di lokasi pagi ini.
Menurutnya ada sembilan mobil damkar untuk proses pemadaman. Selang baru sejam kebakaran itu baru dipadamkan. Hingga pukul 07.12 WIB proses pendinginan masih dilakukan, karena api terlihat masih ada di atas gudang.
Konsleting Listrik
Pengelola gedung, Arman (47) tahun mengatakan, dalam gudang tersebut, setidaknya ada sekitar 300 pcs meubel siap finishing. Mulai dari meja, kursi, hingga lemari. Semua, kata dia, terbuat dari kayu jati.
“Kerugian kurang lebih sekitar tiga miliar lebih, itu belum termasuk bangunannya,” kata dia.
Untuk bangunan gudangnya sendiri, memiliki luas sekitar 50×30 meter. Keseluruhannya pun hangus dilahap si jago merah.
Sementara untuk kronologi, kobaran api sebelumnya terlihat pukul 4.30 WIB. Setelah sebelumnya, terdengar suara ledakan yang cukup keras dari dalam gudang.
“Seperti ledakan listrik konslet,” ucap dia.
Walau demikian, pihaknya pun kurang mengetahui pasti bagaimana kebakaran bisa meluluh lantahkan gudang yang ia kelola tersebut. Lantaran dia tidak sedang berada di lokasi saat awal peristiwa terjadi.
Arman menambahkan, gudang tersebut sebelumnya sudah tutup lama selama masa pandemi. Baru sepuluh hari ke belakang mereka beroperasi lagi karena ada pesanan.
“Namun malah sekarang ludes terbakar, kasihan para pekerja, harus libur kembali,” tandasnya.
Tm-Ab