blank
Prof Dr Purwati MS Kons yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Pendidikan Anak Usia Dini saat menyampaikan pidato pengukuhannya. Foto: Suarabaru.Id/ Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Bertepatan dengan milad (ulang tahun) ke-56 Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) menambah satu orang guru besar, yaitu Prof Dr Purwati MS Kons, guru besar dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini.

Pengukuhan guru besar tersebut dilaksanakan  pada Sidang Senat Terbuka Unimma di Auditorium Kampus 1 Unimma bersamaan dengan milad ke -56 perguruan tinggi tersebut, Senin (31/8).

Dengan diukuhkan  Purwati sebagai guru besar dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini tersebut, kini Unimma mempunyai dua orang guru besar. Sebelumnya di tahun 2017 lalu, Prof. Dr. Muhammad Japar, M.Si, Kons dikukuhkan menjadi guru besar pertama di universitas yang berada di bawah Yayasan Muhammadiyah tersebut.

Pada pidato pengukuhannya berjudul “Pengembangan Moral Sebagai Penguat Karakter Anak” Purwati mengatakan, pengembangan moral anak dapat dilakukan sejak dini agar nilai-nilai moral yang bersumber pada ajaran Islam benar-benar terinternalisasi pada diri anak, terpetakan di kognisi anak dan digunakan untuk membimbing perilaku dalam praktik kehidupan sehari-hari.

“Pengembangan moral tersebut dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga dan sekolah,” kata Purwati yang juga Dekan Fakultas Psikologi dan Humaniora Unimma ini.

Menurutnya, pada pengembangan moral di lingkungan keluarga, orang tua berperan penting dalam menerapkan pola asuh sekaligus model bagi anak. Sedangkan, pengembangan moral anak di sekolah, pendidik dan pengasuh sangat penting karena mereka melaksanakan menu pembelajaran dengan bermain yang dapat diberi muatan nilai moral sekaligus menjadi model bagi anak.

Ia menjelaskan, dari hasil  observasi yang dilakukan pada Desember 2015 silam tentang bentuk perilaku menganggu pada beberapa taman kanak-kanak, menunjukkan anak-anak sering berperilaku agresif dan suka melukai teman-temannya, mengamuk, selalu melanggar dan menerjang aturan.

Selain itu, anak anak suka melawan, merengek-rengek, menangis dan berteriak-teriak serta merebut mainan temannya dan lain-lain.

“Dampak dari realitas tersebut, pada satu sisi dapat mengikis moralitas yang dapat memicu berbagai macam bentuk perilaku menyimpang,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Unimma Dr Suliswiyadi MAg pada laporan tahunan mengatakan, di tahun 2020 ini Unimma yang genap memasuki usia 56 tahun masuk ke dalam 100 besar PTN/PTS nonvokasi pada pemeringkatan PTN nonvokasi

“ Dari 2136 PTN/PTS nonvokasi pada pemeringkatan PTN non vokasi, Unimma berada di peringkat ke-94. Peringkat ini makin membanggakan karena sekaligus menempatkan Unimma ke dalam lima Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) terbaik se-Indonesia,” kata Suliswiyadi.

Yon-trs