blank
Menteri Agama RI Fachrul Razi ketika menyerahkan bantuan operasional di PP Daarul Ukhuwah Kedoya Jakarta. Foto : SB/dok

JAKARTA(SUARABARU.ID)-Bantuan operasional Pondok Pesantren (PP) dan lembaga pendidikan keagamaan mulai cair.
Hal ini secara simbolis ditandai penyerahan bantuan oleh Menteri Agama Fachrul Razi ke sejumlah pesantren Nahdlatul Ulama (NU) yang diwakili oleh RMI PBNU dan Satgas Covid-19 PBNU.

Acara penyerahan bantuan berlangsung di Ponpes Ekonomi Darul Ukhuwah Kedoya Jakarta. Pondok Pesantren ini dipimpin oleh KH Marsudi Suhud, yang juga Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Penyerahan bantuan bersamaan dengan Peringatan Tahun Baru Islam 1442H. Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Bantuan ini menjadi bagian perhatian Pemerintah terhadap PP yang jumlahnya ribuan.

“Saya memberikan apresiasi kepada pesantren yang telah banyak menyebarluaskan tentang protokol kesehatan. Misalnya jangan keluar dari tempat yang terkena wabah dan jangan masuk ke daerah yang terkena wabah,” ujar Fachrul Razi.

Menag berharap, seluruh PP di Indonesia, khususnya pesantren di bawah naungan NU tetap memperhatikan protokoler kesehatan dalam menjalani proses pembelajaran. Pesantren diharapkan tetap menjaga pola hidup sehat bagi para santri-santriwati.

“Mari saling berdoa, menjaga diri, dan menciptakan suasana optimisme di PP agar Indonesia segera terbebas dari covid 19,” pesan Menag.

Menag menyatakan bahwa dirinya sebelum Covid-19 melanda, sering berkunjung ke PP di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Tidak hanya itu, saya juga berkunjung ke PWNU Jatim dan Jawa Tengah,” ujar Menag.

Hadir mendampingi Menag, Kevin Haikal selaku Staf Khusus Menteri Agama menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk sinergitas antara pemerintah dengan ormas keagamaan.

Dana BOP

blank
Menteri Agama RI Fachrul Razi ketika memberikan sambutan di sela-sela penyerahan bantuan operasional Pondok Pesantren. Foto : SB/dok

“Kementerian Agama ingin terus melakukan sinergi dengan NU, sebagai organisasi terbesar di Indonesia dan dunia. Apalagi, PP binaan PBNU yang tersebar bukan hanya di pulau jawa, sangat besar kontribusinya untuk negara kita, jauh sejak sebelum kemerdekaan Indonesia,” ujar Kevin.

Kementerian Agama menerima amanah berupa anggaran sebesar Rp 2,599 triliun untuk membantu PP dan lembaga pendidikan keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19. Anggaran ini disalurkan dalam bentuk Bantuan Operasional (BOP) untuk 21.173 PP.

Jumlah ini terdiri dari 14.906 PP dengan kategori kecil (50-500 santri) yang mendapat bantuan sebesar Rp25juta. Lalu ada 4.032 pesantren kategori sedang (500-1.500 santri), yang akan mendapat bantuan Rp40juta.

Bantuan juga akan diberikan kepada 2.235 PP kategori besar dengan santri di atas 1.500 orang. Nilai bantuannya adalah Rp50juta. Karena jumlahnya banyak, bantuan operasional ini dicairkan secara bertahap. Untuk tahap pertama, bantuan operasional yang dicairkan sejumlah Rp.930.835.000.000,-.

Bantuan tersebut diperuntukkan bagi 9.511 PP, 29.550 Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), 20.124 LPTQ/TPQ, dan bantuan pembelajaran daring bagi 12.508 lembaga.

Termasuk tahap ini adalah bantuan operasional yang diberikan oleh Menag Fachrul Razi kepada PP Darul Ukhuwwah Kedoya. Selain bantuan operasional, Kemenag juga akan memberikan bantuan pembelajaran daring kepada 14.115 lembaga.

“Masing-masing lembaga akan mendapat Rp15juta, namun diberikan per bulan Rp5juta selama tiga bulan,” tandasnya.

Selain PP, bantuan juga akan disalurkan sebagai BOP untuk 62.153 Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT). Masing-masing MDT akan mendapat Rp10juta. Bantuan juga diberikan untuk 112.008 Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ). Masing-masing LPQ akan mendapat bantuan Rp10juta.

Ikut hadir dalam acara, Direktur Pondok Pesantren Kemenag RI – Waryono, Lembaga Asosiasi Pesantren NU, Ketua Satgas Covid19 NU, Ketua LazisNU, KH. Mujib Qulyubi dari Syuriyah PBNU, Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta serta para kyai, tokoh dan tamu undangan lainnya.

Muharno Zarka-Wahyu