BLORA (SUARABARU.ID) – Terkait dengan terjadinya semburan lumpur di sertai gas di padang rumput Kesongo, masuk wilayah Perhutani KPH Randublatung, Kamis (27/8/20), sekitar pukul 05.00 WIB, Admnistratur Perhutani KPH Randublatung, Blora, Ahmad Basuki, langsung menerjunkan sejumlah personel, untuk mengamankan lokasi, bersama aparat Kepolisian dan Koramil setempat.
“Petugas yang diterjunkan juga memasang papan peringatan agar warga tidak mendekat ke lokasi, karena berbahaya. Dan setelah dilakukan pengecekan oleh tim Pertamina EP Cepu Field, lokasi itu jauh dari fasilitas produksinya,’’ ungkap Ahmad Basuki dalam keterangannya.
Dari Informasi yang dihimpun SUARABARU.ID, dalam peristiwa itu mengakibatkan 17 ekor kerbau hilang tertelan bumi, dan saru ekor terselamatkan. Peristiwa itu mengejutkan warga di Desa Gabusan, Kecamatan Jati Blora.
Baca Juga: Bumi Kesongo Blora, Tempat Pesugihan itu Bergolak, Tumbalnya Belasan Kerbau
Menurut saksi mata, Marno, saat kejadian dia sedang mengeluarkan kerbaunya untuk digembalakan bersama ternak lainnya. Dia menggiring kerbau untuk minum di rawa dekat pusat letusan.
Tiba-tiba dia merasakan tanah bergetar lalu pecah mengeluarkan lumpur dan melihat sebagian kerbaunya terkubur lumpur serta ternak lainnya berhamburan.
Lemas
Selanjutnya Marno menyelamatkan diri dengan berlari tanpa menghiraukan ternaknya. Sedang tiga orang saksi mata lainnya yaitu Sukimin, Kadis, dan Warino, yang berada di belakang kandang (berjarak sekitar 50 meter) juga berlari menyelamatkan diri.
Selang sekitar 10 menit dari letusan pertama muncul letusan berikutnya. Pada saat itu Marno ditemukan oleh warga dalam kondisi tubuh lemas. Kemungkinan akibat menghirup asap belerang dari letusan tersebut.
Selanjutnya Marno, Kadis dan Sukimin, dibawa ke Puskesmas Doplang, sedang yang Warino dibawa ke RS Habibullah. Selang beberapa waktu sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Dari data yang diperoleh, kerbau yang lenyap ditelan bumi tersebut milik Supri tiga ekor, Sukimin tiga ekor, Parjono tiga ekor, Marno tiga ekor, Parji tiga ekor. kemudian milik Samin satu ekor, dan punya Kadis tiga ekor.
Hana SW/Wahono-mm