SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pelaksanaan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020), berlangsung dalam suasana yang berbeda dari biasanya.
Bila tahun-tahun sebelumnya, perayaan HUT RI dilaksanakan secara meriah di berbagai penjuru Tanah Air, namun tahun ini kegiatan dilangsungkan secara sederhana. Tak terkecuali di Kota Semarang, upacara HUT RI yang dipusatkan di Balaikota terasa berbeda, namun tetap dalam suasana khidmat dan penuh suka cita.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menekankan, dalam situasi pandemi seperti saat ini, seharusnya dapat lebih tumbuh rasa nasionalisme. Pasalnya, masyarakat saat ini juga sedikit banyak merasakan situasi perjuangan dahulu, yaitu keterbatasan dalam melakukan kegiatan.
BACA JUGA : Convention Hall MAJT Mulai Dibuka untuk Umum
”Dan hari ini, covid-19 bisa diibaratkan penjajah yang membuat kita merasakan berbagai keterbatasan, karena menekan sendi-sendi kehidupan,” ujarnya, saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT RI.
Namun Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu meyakini, meski di tengah berbagai keterbatasan, Pemerintah Kota Semarang bersama seluruh lapisan masyarakat, tetap berusaha melanjutkan berbagai program pembangunan dengan semangat gotong royong.
Hal itu seperti yang dilakukannya dalam kurun lima tahun terakhir, dimana kemajuan Kota Semarang tidak lepas dari spirit gotong royong seluruh elemen masyarakat, melalui konsep pembangunan Bergerak Bersama.
Seperti misalnya dalam indeks pembangunan manusia yang mampu didorong hingga melampaui kota-kota besar lainnya. Untuk itu, Hendi mengupayakan agar Kota Semarang dapat terus melaju dan berlari.
Termasuk merealisasikan rencana pembanguan Kota Semarang yang seharusnya dilaksanakan pada tahun ini, namun harus tertunda karena fokus pada penanganan Covid-19.
Rencana pembangunan itu di antaranya, melanjutkan pembangunan Pasar Johar, pembangunan jembatan kaca Tinjomoyo, melanjutkan pembangunan RSUD Mijen Tipe D, serta beberapa proyek strategis pembangunan fisik lainnya.
Heri Priyono-Riyan