JEPARA(SUARABARU.ID)– Di tengah masa pandemi covid-19, hand sanitizer yang disediakan di tempat-tempat umum dan ditujukan untuk mensterilkan tangan orang yang berkunjung, justru bisa menjadi tempat penularan covid-19. Sebab oang yang terkonfimasi covid-19 telah menyentuh tempat hand sanitizer telebih dulu.
Berawal dari observasi yang dilakukan di lingkungan Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara bahwa tempat-tempat umum yang ada di wilayah Jerukwangi ternyata masih menggunakan hand sanitizer manual.
Oleh sebab itu Yoga Fajar Setiaji, mahasiswi KKN TIM II Undip 2020 berinisiatif membuat sebuah teknologi tepat guna yaitu Hand Sanitizer Otomatis untuk menekan angka persebaran pandemi covid-19 yang ada pada Desa Jerukwangi.
“Hand sanitizer otomatis ini dibuat hanya dengan tiga komponen utama yaitu arduino uno/nano sebagai mikrokontroller atau otaknya, sensor penghalang sebagai inputan dan servo sebagai aktuator/output”, kata Yoga yang merupakan mahasiswa Teknik Elektro Undip. Yoga dibimbing oleh Dr. rer.nat Thomas Triadi Putranto., S.T, M.Eng.
Cara kerja hand sanitizer otomatis ini sangat sederhana yaitu dengan cara mendekatkan tangan pada mulut hand sanitizer maka sensor akan mendeteksi tangan kita kemudian memberikan sinyal kepada arduino untuk menggerakkan servo, maka cairan hand sanitizer akan keluar dengan sendirinya.
Hand sanitizer otomatis ini diberikan kepada Kepala Desa Jerukwangi untuk ditempatkan di Balai desa Jerukwangi. Hand sanitizer otomatis ini dilengkapi dengan poster cara penggunaan sehingga memudahkan masyarakat dalam penggunaannya.
“Harapnya hand sanitizer otomatis ini dapat menekan angka penularan covid-19 di Desa Jerukwangi sehingga pandemi covid-19 dapat segera berakhir.” Ujar Yoga
Selain itu, Yoga juga melakukan pelatihan Pembuatan Power Bank kepada pemuda Desa Jerukwangi. Program kedua ini juga merupakan salah satu penerapan dari Teknologi Tepat Guna karena menggunakan bahan bahan sederhana yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Yoga menjelaskan bahwa komponen yang digunakan adalah baterai lithium 18650. Baterai ini bisa ditemukan pada baterai laptop bekas yang sudah tidak terpakai.
Kemudian komponen kedua adalah modul power bank harganya berkisar 5 ribu sampai 10 ribu. Untuk casing power bank ini menggunakan kaleng bekas minuman, seperti kaleng bear brand. Jadi biaya yang dikeluarkan murah dalam pembuatan power bank ini. Dan proses pembuatannya sederhana.
Hadepe-YG