blank
Purwidyastanto/dok

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Bagi, Purwidyastanto, sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng, sepak bola, dedikasi, dan kopi bisa ada keterkaitan. Pernah menjadi pemain di klub Tri Cakti Semesta (TCS) Semarang, dia kemudian berhenti untuk menyelesaikan studinya. Setelah lulus, dia bekerja pada bidang perencanaan bangunan.

Dedikasi pada sepak bola membuatnya harus memilih. Pak Pur, panggilan akrabnya, tanpa ragu menjadikan pengawas pertandingan (match commissioner) sebagai profesi. Di luar itu, dia bersama istri punya usaha rumah kos dan kedai kopi,

Sebelum aktif di PSSI Jateng, putra mantan wasit dan pengawas pertandingan (almarhum) Poernomo ini menjadi pengurus Asosiasi Kota (Askot) PSSI Semarang selama dua periode sejak 2011. Dia mengawali karier sebagai pengawas pertandingan (PP) sejak 2002 selepas mengikuti kursus PP tingkat daerah yang digelar PSSI Jateng yang saat itu masih berbentuk pengurus daerah (pengda). Pada 2008, dia lulus sebagai PP tingkat nasional.

Menurut Pak Pur (50), seorang PP punya tugas penting dalam sebuah laga sepak bola. Fungsinya bukan hanya menjadi pengawas penyelenggaraan pertandingan mulai dari persiapan hingga laga selesai, melainkan juga memastikan semuanya berjalan sesuai regulasi. Dalam menjalankan tugas, PP harus bisa membangun komunikasi intensif dengan semua pihak terkait.

Pria kelahiran Semarang ini kerap diberi kepercayaan oleh PSSI untuk bertugas di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Liga 1. Dia pun beberapa kali terlibat dalam pertandingan internasional seperti Asian Games 2018. Banyak dinamika dan tantangan yang dihadapi, tapi sejauh ini berjalan lancar dan terkendali.

“Dalam bertugas dan bekerja, saya punya prinsip melayani. Melayani setiap pribadi yang terlibat dalam sepak bola,” ungkap sarjana teknik sipil ini.

Di samping concern sebagai PP dan sekretaris PSSI Jateng, ayah dua putri ini punya hobi meracik kopi. Buat suami Ancela Emy Christiani itu, minuman kopi bisa menjadi teman bekerja. Dia juga dengan senang hati membuatkan racikan kopi kepada rekan-rekannya di Sekretariat PSSI Jateng, Kompleks Stadion Citarum.

”Benar, saya sangat suka menyeruput kopi single origin dan menikmati proses menyeduhnya meski hanya melalui metode manual yang sederhana,” tuturnya.

rr