blank
Kwarta Silvia Ayuningtyas.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Perjuangan Kwarta Silvia Ayuningtyas untuk menjadi seorang yang berprofesi sebagai make up artist (MUA) sedang menikmati setiap prosesnya.

Perempuan yang tinggal di Semarang ini harus bangun dini hari pukul 03.00 untuk make up klien yang akan wisuda atau pun acara pernikahan. Kemudian pukul 07.00 dia harus ke kampus untuk kuliah.

Menjadi seorang make up artist adalah sebuah impian sejak kecil seorang Kwarta Silvia Ayuningtyas yang akrab disapa Tata ini. Bahkan dia berharap agar bisa menjadi penerus ibunya yang juga berkecimpung di bidang itu.

Pada tahun 2015 silam sebelum kuliah, Tata mengambil jurusan Program Studi Tata Rias di AKS Ibu Kartini  Semarang. Jurusan ini sangat tepat karena sejalur dengan hobi.

Setelah menjadi mahasiswa banyak pengalaman perjalanan suka maupun dukanya dalam urusan rias-merias ini. Ia pun langsung berani membuka jasa MUA dan mempromosikan nya melalui Instagram.

Keputusannya membuka jasa tersebut karena ingin menerapkan ilmu yang didapatkan dari kampus.

“Saya langsung merasakan nikmatnya bagaimana bekerja dengan jerih payah sendiri. Merasakan bangun dini hari pukul 03.00 untuk merias klien wisuda maupun wedding. Pulang sebelum pukul 07.00 pagi untuk melanjutkan aktivitas masuk kuliah pagi,” katanya.

Bahkan awal kerja sambil kuliah itu ia masih menggunakan kedaraan roda dua sendiri. Padahal harus membawa boks make up. Saking semangatnya setiap dapat job, ke mana-kemana pun sendiri. Walaupun lelah dan kurang tidur, semua tidak terasa karena menikmati hobi yang dibayar.

Fifi Oktaviani Triningrum-trs