SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tahun ini pandemi Covid-19 melanda umat manusia di semua negara tak terkecuali umat Islam dan negara-negara Islam. Kita hendaknya berhusnudhan, pandemi Covid-19 sengaja dimunculkan Allah untuk meningkatkan keimanan, kesabaran, dan kasih sayang antar umat manusia.
“Kita harus percaya, Allah SWT pasti menguji setiap manusia yang menyatakan dirinya beriman, sebagaimana Surah Al-Ankabut [29] ayat 1-3, setiap orang yang beriman pasti diuji Allah sebagaimana juga ujian terhadap orang-orang sebelumnya,”.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof Dr KH Noor Achmad MA pada khatib Salat Idul Adha 1441 H, di masjid terluas dan termegah di Jawa Tengah ini, Jumat (31/7/2020). Tema yang diangkat, Idul Adha 1441 Hijriyah dan Ibadah Kurban Mengukuhkan Persatuan.
Di MAJT salat Id menerapkan protokoler kesehatan Covid-19, dihadiri Plt Sekda Jateng Heru Setiadhi beserta ribuan jemaah dari berbagai daerah. Para jemaah menaati berwudlu, membawa peralatan salat sajadah serta masker dari rumah. Termasuk cek suhu dan hand sanitizer oleh petugas MAJT.
Prof Noor Achmad banyak mengupas Covid-19 dalam perspektif Al-Quran. Selain dalil Covid-19 pada Surat Al-Ankabut, juga Cocid-19, sebagai ujian Allah SWT untuk meningkatkan kesabaran. Sebagaimana Surah Al-Baqarah ayat 155-156, “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
Ditambahkan, Covid-19 juga patut kita anggap sebagai tentara-tentara Allah untuk memperkuat keimanan setiap mukmin sebagaimana Surah Al-Fath ayat 4, “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Ditegaskan, hikmah Covid-19, untuk mencapai derajat tertentu manusia harus bersusah payah dan terus mengingat kekuatan dan kekusaan Allah SWT sebagaimana Surah Al-Balad ayat 4-20.
Saat inilah dengan Covid, Allah memperlihatkan memudarnya keeratan sosial diantara kita, runtuhnya keadilan sosial, merebaknya individualisme, libralisme, kapitalisme dan hilangnya kesantunan politik, menguatnya oligarki, pemaksaan kehendak, mudahnya masyarakat saling menyalahkan bahkan ada yang mudah mengkafirkan kepada sesama muslim.
Sekarang ini, katanya, seakan-akan pandemic Covid-19 datang untuk mengingatkan manusia di dunia untuk kembali kepada fitrah, manusia adalah umat yang satu, sebagaimana ditegaskan Surah Al-Anbiya ayat 92, “Sesungguhnya ini adalah umat kamu semua; umat yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.
Covid-19 juga mengingatkan agar masyarakat saling ta’aruf, sebagaimana Surat Al-Hujurat ayat 13, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Nabi Ibrahim AS telah memberikan contoh menghadapi ujian-ujian Allah. Dijalankan perintah Allah dengan sepenuh hati meskipun secara lahiriah tampak begitu berat. Namun karena ketulusan dan keikhlasan Nabi Ibrahim kepada Allah, maka perintah menyembelih sang putra tercinta Nabi Ismail AS menjadi sebuah anugrah, diganti dengan domba kurban yang dikirimkan oleh Allah.
Usai salat Idul Adha, dilanjutkan penyerahan hewan kurban berupa seekor sapi dari Gubernur Ganjar Pranowo oleh Plt Sekda Jateng Heru Setiadhi kepada Ketua PP MAJT Prof Noor Achmad. Tahun ini, MAJT menerima 11 sapi dan delapan kambing. Kurban sapi ke MAJT, selain Guberbur diantaranya Kapolda Jateng Irjen Pol Achmad Lutfhi, Kodam IV/Diponegoro, Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Riyan/Sol