blank
Hendi saat menerima penghargaan dari KPAI, sebagai kota yang mempunyai komitmen dalam perspektif perlindungan anak. Kota Semarang menduduki peringkat ketujuh dari 208 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– ”Apa yang dirasakan selama Covid?” tanya Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. ”Gabut Pak,” jawab Levi. Sontak jawaban siswa kelas V SD Negeri Tambakaji 01 Semarang itu mengundang tawa Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.

Dialog itu sendiri terjadi pada kegiatan puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kota Semarang, yang dilakukan secara daring (dalam jaringan), baru-baru ini.

Mengangkat tema ‘Menjadi Hebat Bersama Generasi Baru’, diskusi itu juga menghadirkan aktor Nicholas Saputra, sebagai duta Unicef Indonesia.

BACA JUGA : Semarang Smart City Jadi Pijakan Tranformasi Kota Semarang

Tak ketinggalan, acara itu diikuti secara daring oleh perwakilan anak-anak di Kota Semarang mulai tingkat TK, SD, SMP, juga anak-anak berkebutuhan khusus, yang tergabung dalam Semarcakep.

Tak hanya Levi, Hendi juga tersambung secara daring dengan sejumlah anak di Kota Semarang, untuk mendengar cerita masing-masing.

Dengan penuh semangat, perwakilan anak-anak yang berasal dari SMP Negeri 12 Semarang, SMP Al-Azhar 14 Semarang, SMP Negeri 21 Semarang, SD Negeri Bojong Salaman 01, dan juga SD Negeri Tambakaji 01 Ngaliyan, menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan orang nomor satu di Kota Semarang ini.

blank
Hendi saat melakukan virtual meeting dengan salah satu anak, dalam perayaan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Semarang. Foto: heri priyono

Bercocok Tanam
Hendi pun berupaya menggali kesan dan pengalaman anak-anak selama masa pandemi yang mengharuskan mereka mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kepada anak-anak, Hendi lantas menitipkan pesan untuk selalu hidup bersih, rajin cuci tangan, bersih-bersih diri setelah keluar rumah, rajin olah raga, dan aktif berkegiatan selama di rumah, seperti bercocok tanam, selalu kreatif dalam belajar.

”Persoalan belajar daring ada. Tapi ini tuntutan zaman, yang mau tidak mau harus kita ikuti,” ungkap Hendi.

Dalam bersosial media juga anak-anak diharapkannya bijak untuk bisa menyaring sebelum Sharing.

Dapat Penghargaan
”Kita harus bijak dalam bermedia sosial. Kalau tidak yakin dengan informasi baik konten, pesan singkat yang kita terima, tidak yakin dengan kebenarannya, jangan disebarkan ke temanmu,” lanjut Hendi.

Dirinya juga berpesan untuk selalu berperilaku positif. Pasalnya sebagai warga Indonesia, Hendi mengingkatkan, anak-anak Indonesia memiliki warisan luhur yang harus dijaga, seperti menghormati orang yang lebih tua, dan menghargai pendapat orang lain.

Di sisi lain pada peringatan Hari Anak Nasional tahun ini, Kota Semarang juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebagai kota yang mempunyai komitmen dalam perspektif perlindungan anak. Kota Semarang menduduki peringkat ketujuh dari 208 Kabupaten/Kota se- Indonesia.

”Tentunya ini menjadi kado istimewa bagi seluruh warga Kota Semarang di tengah pandemi covid-19, yang patut kita syukuri. Penghargaan ini sekaligus menjadi bukti, semua komponen di Kota Semarang memiliki komitmen dan keseriusan terhadap upaya perlindungan anak,” pungkas Hendi.

Heri Priyono-Riyan