blank
Jumeri (kedua dari kiri) dan Padmaningrum (ketiga dari kanan), selaku pejabat lama dan baru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng berfoto bersama, usai serah terima jabatan. Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Padmaningrum ditunjuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, untuk menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng. Padmaningrum yang sebelumnya menjadi Sekretaris Dinas, akan melanjutkan tugas yang ditinggalkan Jumeri, yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Paud-Dikdasmen Kementerian Pendidikan.

”Sudah saya tunjuk. Bu Sekertaris Dinas (Padmaningrum-red),” kata Ganjar, usai mengikuti pisah sambut Jumeri di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, belum lama ini.

Diungkapkan Ganjar, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Padmaningrum. Usai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), maka pengelolaan belajar mengajar di sekolah harus dikelola dengan baik.

BACA JUGA : 25 Juli, Positif Covid-19 di Jateng Tambah 191 Kasus, 10 Meninggal

”Tolong sekolah dikelola. Karena ini masih covid, maka betul-betul diukur persiapannya, apakah tatap muka kelasnya, atau daring,” imbuhnya.

Pembelajaran daring lanjut dia, sudah banyak mendapat komplain dari masyarakat. Sebab, infrastruktur memang belum memenuhi untuk mendukung program ini.

”Kalau memang dalam hal infrastruktur belum bisa memenuhi, maka mekanismenya seperti apa. Kalau memang harus tatap muka, bagaimana pembatasannya dan protokolnya harus benar-benar ketat,” tegasnya.

Selain soal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar usai PPDB, soal integritas juga harus ditekankan. Ada beberapa keluhan masyarakat yang ditarik iuran, saat masuk sekolah baru. Ada juga yang memaksa siswa membeli seragam di sekolah.

blank
Padmaningrum menyerahkan cindera mata kepada mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri. Foto: heri priyono

Mundur atau Pecat
Menurut Ganjar, hal itu tidak boleh dilakukan. Kalau memang siswanya tidak mampu, Ganjar membolehkan siswa itu bersekolah tanpa seragam.

”Masyarakat tanya soal itu, katanya gratis tapi ada beberapa yang dimintai bayaran. Makanya saya minta Plt baru itu menertibkan. Kemarin ada satu yang kami temukan, saya minta mundur atau saya pecat. Kencang saya kalau soal ini, agar masyarakat yang dalam kondisi sulit ini bisa belajar dengan baik,” terang dia.

Selain soal itu, Ganjar juga meminta Padmaningrum untuk mengurusi persoalan 17 kecamatan di Jateng, yang belum memiliki fasilitas sekolah negeri. Dalam waktu dekat, akan diuji coba di tiga kecamatan, untuk dibuatkan kelas jarak jauh.

Fasilitas Sekolah
”Saya minta betul-betul didampingi sehingga bisa jalan. Selain itu, daerah-daerah lain diharapkan semuanya ada fasilitas sekolahan,” imbuhnya.

Ganjar menerangkan, untuk pengisian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, nantinya akan menggunakan mekanisme baru. Tidak hanya dengan lelang jabatan, tapi bisa dari kader internal yang sudah diuji melalui talent pool.

”Soalnya ada surat dari Kementerian, yang menyatakan daerah-daerah dengan pengelolaan personel yang bagus, salah satunya Jateng bisa menggunakan talent pool. Jadi personel internal yang digunakan. Tapi saya punya hak, apakah talent pool atau lelang jabatan. Kalau memang personel di dalam tidak memenuhi yang saya inginkan, ya kita lakukan lelang,” pungkasnya.

Heri Priyono-Riyan