blank
Kakek Abu Bakat di gubuk reyot yang menjadi tempat tinggalnya. Foto: bungasbanten.com

PANDEGLANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah saat ini sedang gencar berbagai program bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat miskin juga Bansos warga terdampak covid -19 yang digelontorkan pemerintah di tengah pandemi, sepertinya masih belum merata.

“Abah Abu Bakar, seorang kakek warga kampung Citales desa Kondang Jaya kecamatan Cisata kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, luput dari perhatian disaat pemerintah gencar memberikan Bansos,“ ungkap Humaedi warga setempat.

Abu Bakar menempati gubuk reyot tinggal di kebun, tanpa ditemani siapa pun. Dan, dia menjalani kesehariannya dengan penuh keterbatasan ekonomi. Gubuk reyotnya yang berada di tengah kebun kerap bocor apabila hujan turun. Bahkan, saat memasuki malam hari, harus hidup di dalam kegelapan karena tidak adanya listrik untuk menerangi.

Gak ada listrik, cuma pakai lampu minyak saja, kadang lampu juga tidak menyala karena tidak ada minyaknya. Kalau hujan ya kehujanan, kadang tidak pernah tidur semalaman,” ujar Humaedi. Seperti dilansir bungasbanten.com.

Selain itu Abah Abu Bakar tidak pernah tersentuh oleh bantuan apa pun yang dikucurkan oleh pemerintah. Maka Humaedi berharap kepada pemerintah agar Abah Abu Bakar mendapatkan bantuan seperti warga lainya.

Abah Abu Bakar menceritakan, dirinya hanya dapat meratapi nasib saat tahu tetangganya yang dinilai lebih mampu darinya, justru mendapatkan berbagai bantuan sosial dari pemerintah.

“Suka mendengar kalau tetangga dapat bantuan dari pemerintah, tapi saya tidak menerima. Suka sedih, padahal hidup juga di gubuk reyot,” kata Abah Abu Bakar saat ditemui di kediamannya. “ Tuturnya.

Banten.siberindo.co-trs