WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tak ingin menjadi klaster baru penyeberan wabah virus corona, Senin (27/7) besok, Pasar Kota Wonogiri akan disemprot disinfektan secara menyeluruh, mulai dari lantai satu sampai dengan lantai tiga. Langkah Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Wonogiri ini, sebagai upaya sterilisasi setelah sejak Minggu (26/7) pasar tersebut ditutup dari semua kegiatan transaksi jual beli.
”Tindakan sterilisasi Pasar Kota Wonogiri akan kami lakukan mulai Senin (27/7) besok,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. Selaku Pimpinan Pusat Komando Pengendali (Puskodal) Covid-19 Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, penutupan pasar berlangsung selama 4 hari mulai terhitung Minggu (26/7) sampai dengan Rabu (29/7) mendatang.
Seperti pernah diberitakan, penutupan pasar tradisional terbesar di wilayah Jateng selatan tersebut, dilakukan karena sebelumnya ada warga terpapar positif corona yang melakukan aktivitas secara intens di pasar berlantai tiga tersebut.
Minggu dinihari (26/7), ada sekitar 22 bakul yang sebelumnya tidak mengetahui Pasar Kota Wonogiri ditutup, terpaksa menggelar dagangannya secara oprokan di pelataran parkir Temrinal Angkot. Mereka melakukan aktivitas pasar krempyeng (sesaat) di pagi hari, karena terlanjur membawa dagangannya ke pasar.
Mata Rantai
Bupati Wonogiri Joko Sutopo bersama Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Wonogiri, mengambil langkah penutupan sementara, untuk tujuan agar Pasar Kota Wonogiri tidak menjadi klaster baru penyebaran wabah Corona di Kabupaten Wonogiri. Juga dalam upaya menyelematkan para bakul tidak terpapar virus corona, dan sebagai kiat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Itu dilakukan dalam upaya menyikapi lonjakan positif Covid -19 di Kabupaten Wonogiri, yang jumlahnya kini mencapai sebanyak 101 kasus. Atau melonjak 405 persen dalam tempo dua pekan terakhir ini. Jumlah 101 tersebut, termasuk penambahan satu kasus baru Klaster Jatisrono. Perinciannya sebanyak 9 dirawat di rumah sakit, 63 menjalani isolasi mandiri, 25 sembuh dan 4 meninggal.
Juga dalam menecegah kemunculan klaster baru di Kabupaten Wonogiri, setelah Klaster Ponpes Sempon Kecamatan Jatsrono dan Klaster RSUD Wonogiri. Kepada awak media, Bupati Joko Sutopo sebelumnya menyebutkan, ada 29 tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Dokter Sudiran Mangun Sumarso Wonogiri yang ikut terpapar Covid-19.
Bambang Pur