TEMANGGUNG-(SUARABARU.ID)- Wilayah Kabupaten Temanggung memiliki komoditas unggulan di bidang perkebunan antara lain tembakau dan kopi. Selain itu, satu lagi komoditas unggulan yang ada sejak tahun 1970-an di wilayah yang ada di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro, yakni vanili.
Namun, budi daya komoditas yang dijuluki “emas hijau” tersebut meredup sedangkan harganya kian mahal. Salah satu faktor yang membuat para petani enggan membudidayakan vanili bukan masalah teknis penanaman maupun pemeliharannya, melainkan berkaiatan dengan faktor keamanan. Karena, buah vanili sering menjadi sasaran pencurian ketika musim panen tiba.
“Sebenarnya hama yang paling ditakuti petani vanili ini yakni pencuri. Sehingga, banyak petani yang enggan menanam,” kata Mudahno, salah satu petani vanili di Desa Wadas, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Mudahno mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Temanggung menggalakkan kembali penanaman si emas hijau tersebut dan disertai pembinaan bagi para petani. Sedangkan untuk mengatasi “hama” pencurian buah vanili tersebut, banyak petani yang menanam tidak di ladang, melainkan di pekarangan rumah. Vanili Temanggung kualitasnya sangat bagus dan harganya tinggi bisa mencapai Rp 300 ribu per kilogram basah.
“Biar aman, tanaman vanili ditanam di pekarangan rumah, karena kualitas vanili Temanggung sangat bagus dan harganya tinggi bisa mencapai Rp 300 ribu per kilogram basah, “ katanya.
Sementara, untuk meningkatkan kembali para petani untuk menanam vanili, Pemerintah Kabupaten Temanggung menggandeng Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Badan Litbang Pertanian Bogor, yakni dengan melakukan identifikasi tanaman vanili .
“Identifikasi vanili untuk mengetahui varietas tanaman yang ada, nantinya bisa dijadikan kebun sumber benih yang akan dilegalkan sesuai aturannya sehingga dapat dijualbelikan,” kata pemulia Balittro, Endang Hadi Kuntiati.
Endang mengatakan, legalitas benih vanili tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas dan menjami benih itu bagus.
Menurutnya,vanili asal Kabupaten Temanggung dikenal memiliki kualitas unggul dan bisa bersaing dengan komoditas serupa di seluruh dunia. Namun, untuk bisa membuktikan kualitas itu harus dilakukan sertifikasi. Untuk itu, pihaknya melakukan identifikasi vanili milik sejumlah petani di Kabupaten Temanggung.
“Identifikasi vanili untuk mengetahui varietas tanaman yang ada, nantinya bisa dijadikan kebun sumber benih yang akan dilegalkan sesuai aturannya sehingga dapat dijualbelikan,” katanya.
Ia menambahkan, vanili yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung masuk dalam jenis vania (vanili Indonesia) II, yakni varietas unggul yang telah dilepas Menteri Pertanian tahun 2008.
Jenis vanili tersebut dinilai sangat unggul, bahkan termasuk yang terbaik di dunia dengan produktivitas dan kadar vanilin tinggi.
Yon-trs