JEPARA (SUARABARU.ID) – Setelah sekitar 1 minggu lalu 8 tenaga kesehatan di Puskesmas Mlonggo dinyatakan positif terpapar covid-19, kini dikabarkan sejumlah dokter dan 16 orang tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di Jepara tersebut positif terkonfirmasi covid-19.
Namun Kepala DKK Jepara Mudrikatun, S.SIT, SMK, MM.Kes, MH maupun juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Jepara dr M. Fahruddin yang dihubungi oleh SUARABARU.ID belum bersedia memberikan konfirmasi lengakp. “Data baru masuk, baru dilakukan verifikasi tentang nama dan alamatnya,” ujar Fahruddin.
Juga Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan DKK dr Vita Ratih Nugraheni M.Kes belum bersedia memberikan konfirmasi. Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jepara, dr Triyanto Teguh Widodo MM. Juga meminta SUARABARU.ID untuk menghubungi Jurus Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara.
Baca Juga : Seorang Bayi yang Baru Lahir Positif Terpapar Covid-19
Sementara Kepala Puskesmas Mlonggo dr Eko Puspeno yang dihubungi SUARABARU,ID siang tadi tidak bersedia memberikan penjelasan. “Mungkin langsung minta penjelasan ke Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” ujarnya melalui percakapan hand phone.
SUARABARU.ID yang Senin siang mendatangi Puskesmas Mlonggo nampak bahwa Puskesmas tersebut lengang. Hanya ada seorang penjaga dan seorang perawat mengenakan APD jenis hazmat.
Sementara di depan pintu masuk Puskesmas dan dibeberapa tempat, terdapat tulisan yang diletakkan di kursi berbunyi : Mohon maaf terkait proses pembersihan dan dekontaminasi gedung, maka mulai Senin 6 Juli 2020 sampai ada pemberitahuan berikutnya, pelayanan di Puskesmas Mlonggo TUTUP. Selanjutnya pelayanan rawat jalan dialihkan di Puskesmas Pembantu Srobyong.
Sementara itu pengamat sosial yang secara intens mencermati penanganan covid-19 di Jepara , Zakaria Anshori menyatakan kecemasan terhadap angka covid-19 yang terus meningkat. Bahkan kini angkanya telah mencapai 472 kasus dengan jumlah pasien positif yang masih dirawat 370 orang.
“Ironisnya 311 orang diantaranya justru dirawat dengan karantina mandiri karena keterbatasan daya tampung rumah sakit,” ujar Zakaria. Dalam banyak kasus karantina mandiri dapat menularkan covid-19 ditengah-tengah keluarga.
Menurut Zakaria, jika hanya mengandalkan pada GTPP Kabupaten Jepara kami pesimis kasus ini dapat tertangani secara komprehensif. “Karena itu kami berharap Bapak Gubernur Jawa Tengah atau bahkan bapak Presiden untuk turun ke Jepara,” ujar Zakaria. Apalagi jumlah tenaga kesehatan yang terpapar semakin bertambah hingga jumlahnya lebih dari 100 orang.
Belum lagi virus corona juga sudah mulai merambah ke obyek vital nasional, PLTU Tanjungjati B. Menurut Bupati Jepara Dian Kristiandi, jumlahnya mencapai 6 karyawan di PLTU Tanjungjati B unit 5 dan 6 yang juga telah terpapar
Hadepe-Ulil Abshor