blank
Inilah peta covid-19 terbaru dan data rapid test reaktif sebagai skrining awal cegah dini pesebaran virus corona di Kabupaten Blora. SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Lilik Hernanto, menjelaskan kabupaten paling timur di Jateng ini masih berpotensi terjadi penularan virus corona (covid-19)

Penjelasan itu disampaikan setelah adanya penambahan warga Blora terpapar virus corona empat orang, tiga orang adalah warga di Kecamatan Cepu dan satu orang warga Kecamatan Kota Blora.

“Ada penambahan tiga kasus di Cepu, dan satu  kasus baru di Kecamatan Blora. Ini menandakan masih ada potensi persebaran,”  jelas Lilik Hernanto, Jumat (3/7/2020).

Dengan tambahan empat kasus covid-19, jelas Lilik, saat ini jumlah di Kabupaten di Blora Blora menjadi 55 kasus, rinciannya 42 masih dirawat, delapan sembuh dan lima orang meninggal dunia.

Sedangkan untuk orang tanpa gejala (OTG) masih 37, orang dalam pemantauan (ODP) ada 12, pasien dalam pengawasan (PDP) lima orang dan reaktif rapid test (skrining tes awal) covid-19 terdata 21 orang.

Segera Sembuh

“Mohon doanya, semoga saudara-saudara kita yang sakit bisa segera diberikan kesembuhan,” harap juru bicara Posko Covid-19 Kabupaten Blora itu.

Lilik juga berharap, bagi masyarakat yang saudaranya, kerabat atau tetangganya sakit, diminta tidak dijauhi dan tetap disupport sesuai aturan protokol kesehatan agar tidak stres dan bisa segera sembuh.

Khusus untuk program karantina atau isolasi yang dilakukan Pemkab Blora selama ini, adalah untuk mengontrol rantai persebaran covid-19. Tidak perlu khawatir, pasien yang diisolasi akan dirawat dan dipenuhi kebutuhannya, jelas Lilik lagi.

Sebelumnya Dinkes telah menggelar rapid-test massal di pasar-pasar rakyat, pasar swalayan, instansi tehnik seperti Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), BPBD, dan Dinas Perumahan Pemukiman Perhubungan (Dirumkimhub).

Wahono-w