CILACAP (SUARABARU.ID)– Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), diharapkan tetap dilaksanakan. Hal itu seperti yang disarankan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi MKes MSi.
”Ini karena kasus DBD di Kabupaten Cilacap sejak awal Januari 2020 hingga saat ini (minggu keempat bulan Juni-red), tercatat mencapai 363 kasus. Dengan korban meninggal dunia sebanyak lima orang,” kata Pramesti saat dihubungi di Cilacap, Jumat (26/6/2020).
Dia mengakui, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD di Kabupaten Cilacap pada 2020, menunjukkan adanya penurunan. Karena pada bulan Januari-Juni 2019, tercatat sebanyak 395 kasus, dengan korban meninggal dunia sebanyak enam orang.
BACA JUGA : Peran Strategis Bidan dalam Upaya Penanganan Covid-19
Sementara jumlah kasus DBD selama 2019, mencapai 483 kasus, dengan korban meninggal dunia sebanyak sembilan orang.
Kendati menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus DBD, dan wilayah Cilacap akan segera memasuki musim kemarau, dia mengimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan kegiatan PSN, dengan 3M Plus. Yakni Membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yang menyebarkan DBD.
Lebih Efektif
”Saat musim kemarau nanti, masyarakat tetap harus mewaspadai terhadap ancaman DBD. Kebiasaan menampung air harus diperhatikan, supaya tidak menjadi sarang nyamuk aedes aegypti,” saran dia.
Pramesti menambahkan, jika dibandingkan dengan pengasapan atau fogging, kegiatan PSN dinilai lebih efektif, dalam pencegah penyebaran DBD. Oleh karena itu, dia mengimbau agar kegiatan PSN dilaksanakan secara serentak setiap minggu, agar hasilnya lebih optimal.
”Kami juga telah membentuk juru pemantau jentik (jumantik), untuk mendampingi masyarakat melakukan PSN dengan 3M Plus,” tandasnya.
Ant-Riyan
