KUPANG (SUARABARU.ID) – Dinas Pariwisata Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengelar pelatihan manajemen home stay agar usaha ekonomi para pelaku wisata yang terdampak pandemi covid-19 di daerah itu kembali menggeliat.
“Dampak covid-19 terhadap pembangunan sektor pariwisata di Kota Kupang sangat terasa karena banyak usaha jasa perhotelan yang ditutup akibat ketiadaan tamu,” kata Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore di Kupang, Kamis.
Pemerintah melalui Dinas Pariwisata Kota Kupang memberikan pelatihan manajemen bagi pengelola usaha homestay di Kota Kupang selama empat hari, 24-27 Juni 2020 dalam menghadapi normal baru.
Menurut Jefry, pandemi covid-19 memiliki dampak besar terhadap pembangunan sektor pariwisata karena tingkat hunian hotel dan penginapan di Kota Kupang mengalami penurunan drastis.
Menurut dia, mulai berlakunya normal baru yang ditandqi dengan mulai dibukanya tempat-tempat wisata dan pusat-pusat perekonomian di ibu kota provinsi NTT itu, hotel dan penginapan harus mengantisipasi secara baik terhadap sistem pelayanan yang memadai sesuai protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19.
“Kami berharap pelatihan manajemen yang sedang dilakukan itu mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah ini khususnya bagi pelaku usaha sektor pariwisata di Kota Kupang di tengah pemberlakuan normal baru,” tegasnya.
Menurut dia, pengelola hotel dan penginapan perlu terus meningkatkan kualitas pelayanan yang didukung sumber daya manusia (SDM) yang memadai sehingga penerapan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran covid-19 pada sektor pariwisata dilakukan secara baik.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Yanuar Dally mengatakan, pelatihan terhadap pengelola penginapan sebagai upaya Dinas Pariwisata untuk meningkatkan kualitas tata kelola manajemen homestay dalam menghadapi pemberlakuan normal baru.
“Pelatihan ini juga dilakukan agar pengelola penginapan memahami secara baik tentang protokol kesehatan pada sektor pariwisata dalam mencegah penyebaran covid-19,” kata Yanuar Dally.
Ant-trs