blank
Tim dari BPBD Jepara saat mengantar jenazah Jumeno ke rumah korban siang tadi

JEPARA ( SUARABARU.ID) – Heny ( 42 th ) sama sekali tidak menyangka, jika pertemuan dengan ayahnya, Jumeno ( 61 th)  tadi pagi, Rabu (10/6-2020)  adalah  pertemuan terakhir. Pagi tadi sekitar jam 09.00  ayahnya   pamit untuk mencari ikan dengan menjaring di Pantai Perawean Bandengan.

Ia berangkat bersama dengan Khalim menantunya. Namun keduanya mencari ikan ditempat berbeda.Kebiasaan mencari ikan ini memang semakin sering dilakukan oleh Jumeno setelah istrinya, Nikmah meninggal  dunia kurang lebih 5 bulan lalu.

Namun  ayah tiga anak penduduk  Ds. Sinanggul  RT  30 RW  06 Kec. Mlonggo ini kemudian   ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di pantai Perawean, Bandengan tidak jauh dari bibir pantai oleh Khalim  sekitar 11.30 siang tadi. Khalim mendatangi lokasi tempat mertuanya menjaring  sebab dari tempat ia memancing ia tidak melihat mertuanya.

blank
Saat tim melakukan evakuasi dari Pantai Perawean Bandengan

Betapa terkejutnya, Khalim sebab   ia melihat mertuanya dalam posisi tenggelam dengan posisi hanya terlihat helm nya. Diduga Jumeno terporosok dalam lubang lumpur yang banyak berada di pantai Perawean  hingga ia tidak bisa keluar.

Tim BPBD Kabupaten Jepara yang mendapatkan laporan segera datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi bersama Polsek Jepara, Koramil Kota,DKK Jepara,Puskesmas Jepara,PSC 119 Jepara PMI Kab. Jepara, dan Perangkat Desa Sinanggul.

Berdasar hasil pemeriksaan terhadap jenazah oleh dokter Puskesmas Jepara,  korban  meninggal karena kehabisan oksigen akibat tenggelam . Pada tubuh korban juga  tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Selanjutnya, jenazah diantar dan diserahkan kepada keluarga di Desa Sinanggul, Mlonggo, Jepara. Menurut Petinggi Sinanggul Sholeh, almarhum akan dimakamkan jam 16.00 di pamakaman desa setempat.

Hadepe

blank

blank

blank

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini