BREBES (SUARABARU.ID) – Keberadaan tanggul sungai Cisanggarung saat ini dalam kondisi kritis. Pasalnya, belasan titik saat terancam jebol akibat tergerus air. Seperti halnya di Desa Bojongsari, Kecamatan Losari setidaknya terdapat 12 titik tanggul yang terus tergerus air hingga kondisinya semakin kritis.
Kepala Desa Bojongsari M Khojin mengatakan, sepanjang musim penghujan tahun ini ada belasan titik tanggul yang tergerus dan mulai kritis. Sedikitnya, ada 12 titik tanggul yang ada di Bojongsari yang mulai kritis.
“Sepanjang musim penghujan tahun ini 12 titik tangguk mulai tergerus dan kritis kondisinya. 12 titik itu tersebar di Dukuh Bojong Satu 10 titik dan Dukuh II ada dua titik,” ungkapnya.
Khojin menjelaskan, ke-12 titik tanggul tersebut tergerus saat debit air Sungai Cisanggarung mengalami peningkatan. Hingga saat ini, kata dia, belum ada penanganan baik itu dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.
“Rata-rata per titik tanggul yang rusak kritis itu kurang lebih mencapai 30 meter,” katanya. Karenanya, untuk mengantisipasi banjir saat debit air tinggi warga setempat melakukan pembendungan tanggul menggunakan bambu yang ada di wilayah setempat. Pasalnya, jika tidak dilakukan swadaya pembendungan dikhawatirkan tanggul akan semakin tergerus dan rusak.
“Karena pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah belum menangani tanggul yang kritis, warga yang masih trauma musibah banjir beberapa tahun yang lalu melakukan swadaya perbaikan tanggul menggunakan bambu,” terangnya.
Dia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki tanggul yang sudah mulai kritis tersebut, sehingga warga tidak khawatir jika debit air Sungai Cisanggarung mengalami peningkatan. “Masyarakat berharap ada perbaikan segera bagi tanggul yang kritis,” tuturnya.
Harviyanto