blank
Dua desian poster karya Dosen ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso, lolos ke level internasional. Dua desain posternya berjudul ''Physical Distancing'' dan ''Stop Covid-19.''

SOLO (SUARABARU,ID) – Karya desain poster mahasiswa dan dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta, berhasil lolos ke level internasional. Yakni ke event ASEDAS (ASEAN Digital Art Society) Tahun 2020 International Virtual Digital Art Exhibition ”Fight Covid-19.”

Kaprodi DKV FSRD ISI Surakarta, Asmoro Nurhadi Panindias S.Sn, MSn, menyatakan, civitas akademik dari Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD (Fakultas Seni Rupa Desain) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, untuk pertama kalinya ikut serta dalam event tersebut.

Karya yang lolos seleksi, adalah karya dari Roman Aqviriyoso, mahasiswa semester II yang mengirimkan satu desain poster, dan karya Dosen ISI Basnendar Herry Prilosadoso yang mengirimkan dua desain poster.

Desain poster dari Roman Aqviriyoso berjudul ”We Fight Corona,” menampilkan peran hero dari para tenaga medis, yang perlu diberi apresiasi dalam menanggulangi pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 di seluruh dunia. Mereka bersatu padu tanpa lelah, untuk mengobati pasien berjumlah banyak. Walau nyawa mereka menjadi taruhannya. Poster tersebut dihasilkan melalui proses menggabungkan teknik manual dan digital imaging.

blank
Karya desain poster dari Mahasiswa ISI Surakarta, Roman Aqviriyoso, berjudul ”We Fight Corona,” lolos ke level internasional. Menampilkan apresiasi pada tenaga medis dalam menanggulangi pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19.

Dua Karya
Kemudian karya yang dibuat oleh Dosen ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso, ada dua dengan berjudul ”Physical Distancing” dan ”Stop Covid-19.” Karya poster pertama tersebut bermakna melalui simbolisasi dari ikon Covid-19 yang bermetaformosis berubah bentuk, menjadi simbol palang merah sebagai simbol kesehatan. Karya ini memiliki pesan, bahwa dunia mampu mencegah dan menanggulangi wabah dan menjelang tatanan dunia baru ”The New Normal.”

Karya kedua, bertema mengenai solusi dari penyebaran dan pencegahan Covid-19, salah satunya menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Dalam karya desain poster ini, memberi makna pesan melalui simbolisasi lewat ilustrasi jejak sepatu serta police line, masyarakat bisa kena virus apabila tidak menjaga jarak dalam segala aktivitas keseharian, serta menghindari kerumunan orang.

Asmoro, menyatakan, prestasi yang diraih civitas akademik dari Prodi Desain Komunikasi Visual, FSRD ISI Surakarta ini, sangat membanggakan, dimana bisa menampilkan karya di level internasional, meskipun dalam kondisi WFH (Work From Home). Selain itu, event ini dapat menjadikan jejaring, sekaligus promosi, dan menjalin kerjasama baik antarperguruan tinggi maupun peserta pameran di masa depan.

Diikuti 34 Negara
Pameran ini diikuti peserta dari 34 negara, diantaranya dari Iran, Israel, Spanyol, Swiss, Thailand, Singapura, Jepang, Korea Selatan Argentina, Azerbaijan, China, Indonesia, Malaysia, Mexico, Netherlands, Palestina, Polandia, Rusia, Turki, dan negara lainnya.

blank
Event ASEDAS (ASEAN Digital Art Society) Tahun 2020 International Virtual Digital Art Exhibition, menerima 524 karya digital art dari 34 negara.

Tahun ini mengambil tema ”Covid-19 Awareness,” menerima 524 karya digital art dari 34 negara. Karya yang sudah masuk akan diproses melalui penjurian. Sistem penjurian dibuat berlapis dan lintas negara. Para juri panel berasal dari Malaysia, Indonesia, Mexico, China, dan Jepang. Peserta yang lolos, karyanya dimuat di halaman web ASEDAS.

ASEDAS 2020 International Virtual Digital Art Exhibition, merupakan ajang pameran virtual pertama, mengangkat tema Covid-19, dengan menggandeng kemitraan strategis bersama para pihak, khususnya universitas dari Malaysia, Indonesia, dan beberapa negara lainnya serta media massa.

Bambang Pur