blank
Komisioner Bawaslu Wonosobo tengah melakukan diskusi SKPP secara daring. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)–Antusiasme Peserta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) Bawaslu Wonosobo cukup tinggi. Meski dengan adaptasi disituasi New Normal.

Semangat peserta untuk berdiskusi tentang pengawasan pemilu cukup tinggi. Senin (8/6) sedikitnya 16 peserta dari Wonosobo menggelar diskusi via daring dengan komisioner Bawaslu Wonosobo.

Forum diskusi interaksi yang dibuka oleh Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid tersebut melalui media web diskusi.

Dalam forum tersebut peserta SKPP sebanyak 16 orang berada di rumah masing-masing. Tema diskusi mengenai pengawasan pemilu partisipatif agar pesta demokrasi berjalan berkualitas.

Sumali Ibnu Chamid menjelaskan, bahwa tahapan SKPP saat ini menuju proses ujian. Peserta yang berasal dari kota dingin itu, saat ini sebanyak 16 peserta.

Sebelumnya jumlah peserta 17 orang. Selama satu bulan terakhir, peserta mendapatkan materi langsung dari Bawaslu RI melalui media daring.

“Pada tahun lalu, SKPP dilakukan dengan tatap muka langsung. Secara nasional di gelar di Bogor. Tahun ini, karena bersamaan dengan pandemi global Covid-19, digelar secara daring,” katanya.

Meski secara daring, kata pria yang akrab disapa Ale ini, antusias peserta masih tinggi. Terbukti, hingga saat ini jumlah peserta masih terus bertahan.

Harapanya setelah mengikuti proses SKPP, peserta akan melakukan kegiatan dengan komunitasnya. Sebagian besar peserta berusia milenial.

Kader Pengawas

blank
Suasana diskusi SKPP Bawaslu yang dilakukan secara online dari rumah masing-masing peserta. Foto : SB/Muharno Zarka

“Kami dorong peserta setelah lulus menjadi kader di wilayahnya atau di organisasinya. Sehingga mendorong keterlibatan publij ikut mengawasi pelaksanaan pemilu,” katanya.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Wonosobo Danil Arviyan mengatakan, tahapan saat ini, peserta SKPP melakukan belajar hingga 15 Juni 2020.

Karena setelah itu, sebagai bentuk penilaian peserta akan mengisi serangkaian soal yang sudah dikirim oleh Bawaslu RI melalui email masing-masing.

“Metode daring ini masih cukup efektif sebagai media pembelajaran. Kami berharap, peserta dari Wonosobo mampu lulus menembus nilai minimal yang sudah ditetapkan oleh Bawaslu RI,” katanya.

Ditambahkan dia, SKPP ini arahnya untuk melahirkan generasi yang memiliki kesadaran penuh menjadi bagian dalam pengawasan pemilu.

Untuk peserta sendiri dari Wonosobo pada awalnya jumlahnya 24. Kemudian setelah dilakukan verifikasi dan dilakukan seleksi. Hingga saat ini jumlahnya sebanyak 17 orang.

Meski jumlahnya hanya 16 peserta yang ikut tergabung kemarin, forum diskusi berjalan sangat dinamis.

Narasumber berasal dari Pimpinan Bawaslu Wonosobo meliputi Ketua Sumali Ibnu Chamid, Anggota Danil Arviyan, Nasir Salasa, Anas dan Eko Fifin Haryanti.

Diskusi sangat aktif dari forum yang awalnya direncanakan satu jam, diskusi berjalan hingga tiga jam dengan tema diskusi meliputi pengawasan tahapan Pemilu

Dan, jenis pelanggaran Pemilu, Sengketa Pemilu hingga pencegahan dan penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu dalam Pemilu.

Muharno Zarka-Wahyu